DREAMERS.ID - Sebelumnya, pemerintah melakukan evakuasi terhadap ratusan WNI yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina karena daerah tersebut melakukan sistem lockdown. Alias menutup akses keluar masuk akibat virus corona.
WNI yang dievakuasi tersebut dikarantina sdi Pulau Natuna elama dua pekan untuk mengamati kondisi apakah terinfeksi virus wabah tersebut atau tidak, mengingat masa inkubasi virus corona adalah selama 14 hari. Kini, disiapkanlah satu lokasi yang akan menjadi tempat evakuasi ke depannya jika sejumlah negara melakukan sistem lockdown.
"Pemerintah akan dilihat kembali untuk kemudian ditata ulang bukan untuk RS saja, tetapi kita harus antisipasi manakala nanti beberapa negara melakukan lockdown maka kita harus menjemput WNI di luar negeri. Kita harus mencarikan tempat untuk kemudian menampung mereka," ujar Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Juru Bicara Pemerintah terkait Virus Corona (COVID-19), Achmad Yurianto.
"Ini skenarionya artinya belum terjadi. Kita baru mulai milih-milih tempat kalau seandainya di beberapa negara melakukan lockdown. Kita berharap tidak ada lockdown karena kita tahu WNI kita yang masih ada di daerah-daerah yang berpotensi untuk bisa menjadi lebih buruk," jelasnya.
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
Namun, ia mengatakan RS di Pulau Galang tidak seperti yang dibangun di China khusus untuk penanganan virus Corona. "Jadi bukan ke Galang untuk buat RS Corona seperti bayangan kita pada waktu China bangun RS di Wuhan, bukan seperti itu. Jadi kita jangan bayangkan seperti itu. Kita tidak akan buat seperti itu," tegasnya.Lebih lanjut, kata Achmad, gelombang kedua penyebaran virus corona juga terjadi di beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia. Yang berarti, negara tersebut menjadi pusat baru penyebaran virus corona.
"Nah yang menjadi permasalahan sebenarnya kecepatan nyebar karena terakhir kemarin saya lihat lagi datanya ada 20 negara baru yang melaporkan. Baru melaporkan dia ada kasus di negara itu ada 20 negara baru," katanya.
"Artinya kita tahu ini nyebarnya cepat sekali mana kala semua negara memperketat pintu masuknya, tapi kok banyak sekali yang lolos ini disebabkan karena adanya perubahan pada penyebaran penyakitnya. Satu inkubasinya ternyata tidak cukup hanya 1x14 hari," tambah Achmad.
(rei)