DREAMERS.ID - Pada 27 Januari atau 26 Januari waktu Amerika, penggemar olahraga basket dikejutkan dengan kabar kecelakaan helikopter yang menewaskan pebasket legendaris Kobe Bryant dan putrinya.
Kecelakaan helikopter itu terjadi di Calabas, California, pada Minggu (26/01) pagi waktu setempat. Kobe Bryant dan putrinya yang berusia 13 tahun, Gianna Maria Onore, menumpang helikopter untuk menuju Mamba Academy, guna berlatih basket.
Dilansir dari laman CNN Indonesia, menurut TMZ, dikutip dari ET Online, sebelum kecelakaan, helikopter terbakar. Saksi mata menyebut sempat mendengar mesin helikopter mengeluarkan bunyi sebelum turun.
Melalui panggilan 911, Kantor LA County Sheriff mendapat kabar pada pukul 09.47 waktu setempat, terdapat kecelakaan dan kebakaran helikopter. Delapan menit kemudian setelah telepon itu petugas tiba di lokasi, dan sekitar satu jam setelahnya api baru dipadamkan.
Baca juga: Vanessa Bryant Menangkan Gugatan Rp 23 Miliar atas Bocornya Foto Kecelakaan Kobe Bryant
Kantor LA County Sheriff memberikan laporan terbaru dengan menyebut sembilan orang meninggal dalam insiden itu, seorang pilot dan delapan penumpang. Tidak ada yang selamat dalam peristiwa nahas tersebut.Dilansir dari laman detik, seorang saksi mata mengatakan bahwa helikopter sempat terlihat mengalami masalah di udara. Helikopter tersebut kemudian jatuh dan menimbulkan ledakan, "Suaranya terdengar tak beres dan terbangnya sangat rendah".
"Saya melihatnya jatuh dan dia kesulitan. Sulit untuk mengembalikan karena itu sangat berkabut," ucap seorang saksi mata bernama Jerry Kocharian, dikutip dari LA Times. "Ada bola api besar. Tidak ada yang bisa selamat dari itu," lanjutnya.
(mth)