Maraknya isu mahar politik dikalangan partai membuat Indonesia Corruption Watch (ICW) merasa prihatin. Seperti diketahui, sejumlah politisi mengaku dimintai mahar oleh partai saat proses pencalonan Pilkada serentak 2018. Isu tersebut muncul saat beberapa orang gagal melaju di Pilkada karena tak diusung oleh parpol-nya.
Sejumlah kasus mahar politik Pilkada 2018 pun diungkap oleh ICW. Yang menghebohkan dan masih hangat adalah kasus La Nyalla yang mengaku dimintai uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat dirinya hendak melaju ke Pilkada Jawa Timur. Politisi Dedi Mulyadi pun mengaku dimintai mahar politik senilai Rp 10 miliar oleh oknum Partai Golkar.
Kasus serupa juga dialami Brigjen (pol) Siswandi saat mengikuti Pilkada Cirebon. Ia mengaku gagal mengikuti Pilkada karena dimintai mahar politik oleh Partai Keadilan Sejahtera. Dan yang terbaru adalah perseteruan di partai politik Hanura yang salah satu penyebabnya karena mahar politik.