home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Hanya Bersenjatakan Sangkur, Ini Alasan Polisi Sampai Tembak Mati Teroris Masjid Falatehan Blok M

Selasa, 04 Juli 2017 17:14 by reinasoebisono | 4309 hits
Hanya Bersenjatakan Sangkur, Ini Alasan Polisi Sampai Tembak Mati Teroris Masjid Falatehan Blok M
Image source: CNN

DREAMERS.ID - Beberapa pihak merasa adanya kejanggalan ketika polisi menangani teror penikaman di Masjid Falatehan, Blok M pekan lalu. Kepolisian terpaksa menembak mati pelaku yang menikam dua anggota dengan sangkur.

Seperti yng disampaikan Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Puri Kencana Putri yang menyayangkan sikap tembak mati tersangka yang dinilai bukan cara yang bijak untuk menekan aksi kelompok teror. Karena dengan mematikan pelaku, otomatis memutus rantai teror dan kekerasan.

"Karena dengan mematikan (tersangka), polisi tidak pernah tahu apa motif di balik aksi kekerasan itu. Kalau balas dendam dibalas dengan brutalitas tentu tidak menunjukkan watak Polri yang seharusnya menjunjung agenda penegakan hukum," ujar Puri melansir CNN.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun memberikan pernyataan jika situasi saat kejadian penusukan dan pengejaran pelaku penikaman itu sulit. Menurutnya, polisi sulit melepaskan tembakan yang sekedar melumpuhkan saat itu karena pelaku tengah berlari sambil mengacungkan sangkur.

Baca juga: Heboh Ucapan Rasis ke Atlet Iran: Komite Didesak Selidiki, Atlet Korea Minta Maaf

"Kenapa ditembak, Pak? Kalau menyerah enak, tapi ini kejar-kejaran sampai 200 meter sambil mengacungkan sangkur untuk melukai anggota lain. Kami inginnya tembak dilumpuhkan supaya bisa dikorek, tapi dia posisi lagi bergerak. Tidak gampang membela diri sambil menembak yang melumpuhkan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).

Menurut Tito, langkah tembak mati pada situasi di hari Jumat kemarin sudah tepat. Aturan internasional juga mengizinkan polisi atau aparat penegak hukum untuk menembak mati pihak yang menimbulkan ancaman di tengah masyarakat.

"Pokoknya, prinsip menghentikan ancaman itu supaya tidak jadi ancaman, bila perlu tembak kepalanya," ucap Tito. "Saya pernah tanya di Amerika, apakah ada tembakan peringatan, tidak ada. Sepanjang sudah ancam petugas dan masyarakat dan itu berbahaya yang ditembak bukan kakinya, kami tembak kepalanya, yang penting ancaman itu berhenti," 

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Rusia dikabarkan berencana melakukan Latihan militer penggunaan senjata nuklir taktis untuk menangkal provokasi dan ancaman negara negara Barat. Bukan tanpa alas an, Latihan ini tercetus setelah Kementerian Pertahanan Moskow mendapat apa yang disebut sebagai ancaman provokatif dari pejabat negara Barat....
  • HOT !
    Viral video yang memperlihatkan sopir truk yang diduga menjadi pelaku tabrakan beruntun di gerbang tol (GT) Halim pada Rabu (27/3) pagi kemarin. Sebuah video amatir itu memperlihatkan terduga pelaku tengah dimintain keterangan dari polisi....
  • HOT !
    Komisi Pemilihan Umum atau KPU akhirnya telah selesai dan menetapkan hasil rekapitulasi pemilihan umum untuk pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan lehislatif (pileg) 2024 pada Rabu (20/3) kemarin....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : StrongBaby
Cast : -Amber Josephine Lu f(x) -Lee Seunghyun Bigbang -Lee Gikwang B2ST -Son Dongwoon B2ST -Lot Of Cameo

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)