DREAMERS.ID - Kabar mengejutkan datang dari Iran setelah Presidennya, Ebrahim Raisi dikabarkan terlibat kecelakaan helicopter dan meninggal dunia pada hari Minggu (19/5) waktu setempat. Tragedi itu turut menewaskan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Berdasarkan dugaan awal, melansir CNN Indonesia, kabut tebal dan cuaca buruk menjadi salah satu factor terbesar yang menewaskan total Sembilan orang itu. Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati disebut juga tewas dalam insiden tersebut.
Kecelakaan itu terjadi saat cuaca di wilayah perbatasan dengan Azerbaijan buruk karena diselimuti kabut tebal. Faktor lokasi kecelakaan yang jauh dari pemukiman juga membuat waktu pencarian molor sampai lebih dari 13 jam.
"Kami telah mengerahkan semua fasilitas medis, termasuk pengobatan darurat, pembedahan, dan ambulans," ujar Menteri kesehatan Iran, Bahram Eynollahi.
Tak pelak, Israel pun disebut sebagai dalang kecelakaan itu karena hubungan kedua negara yang terus memburuk. Bahkan Iran dan Israel saling menyatakan diri sebagai rival masing-masing. Hal ini diteruskan oleh mantan anggota Parlemen Eropa Nick Griffin mengatakan ada alasan bahwa intelijen Israel Mossad bisa saja terlibat dalam kecelakaan itu.
"Israel mendapat untung besar dengan menjual drone dan senjata lain yang digunakan untuk menghancurkan pejuang Armenia di Nagorno-Karabakh. Iran dengan tegas mendukung Armenia," kata Griffin dikutip Mint, Selasa (21/5/2024) via CNBC Indonesia. "Membiarkan pertempuran terus berlangsung merupakan kombinasi keuntungan bagi industri senjata besar Israel dan kebencian lama,"
Namun, seorang pejabat Israel yang enggan disebutkan namanya membantah jika mereka berada di belakang insiden tersebut. "Bukan kami yang melakukannya," katanya kepada Reuters, yang dilansir Selasa (21/5).
(rei)