DREAMERS.ID - Kebijakan pemerintah Turkmenistan nampaknya perlu diacungi jempol. Pasalnya, sang Presiden berencana untuk menerapkan kebijakan untuk melarang seluruh jenis rokok beredar di negaranya.
Hal tersebut demi untuk meningkatkan kualitas hidup para rakyatnya. Dalam siaran televisi pemerintah dua hari lalu diperlihatkan ribuan dus rokok dibakar di muka umum di negara Asia Tengah itu.
Pejabat berwenang mengatakan rokok-rokok itu disita setelah diselundupkan ke Turmkenistan.
Sang Presiden, Gurbanguly Berdymukhamedov pada pekan lalu mengeluhkan betapa mudahnya warga mendapatkan rokok. Di Ibu Kota Ashgabat, pihak kepolisian memaksa pemilik toko tidak menjual rokok.
"Lembaga anti-narkotika datang ke toko baru-baru ini dan memaksa kami menurunkan rokok dari etalase. Mereka mengancam akan memberikan denda berat pada kami," ujar Bairam Saryev, pedagang rokok berusia 34 tahun, seperti dilansir koran the Daily Mail.
Baca juga: Serukan Anti-Rokok di Korut, Kim Jong Un Malah Ketahuan Merokok
Sebelumnya, dalam rapat yang disiarkan televisi pemerintah pada 6 Januari lalu, Berdymukhamedov mengecam lembaga anti-narkotika yang tidak becus menjalankan tugasnya. Dia mengancam akan memecat kepala badan itu dan lakukan razia untuk memberantas rokok."Sejak itu kami hanya menjual rokok di bawah meja dan hanya kepada mereka yang sudah jadi langganan atau teman dekat," ujar seorang penjual rokok bernama Vepa.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia, sejak Berdymukhamedov menjadi presiden pada 2006, Turkmenistan kini menjadi negara dengan persentase jumlah perokok paling rendah di muka bumi.
Upaya pemerintah untuk mengurangi rokok adalah dengan memberlakukan pajak tinggi pada 2011 dan larangan merokok di ruang publik pada 2013. Akibatnya harga rokok di Turkmenistan menjadi yang termahal di antara negara bekas jajahan Soviet.
Hingga kini kebjikan larangan menjual rokok itu masih didiskusikan lebih lanjut, belum ada pengumuman dari pemerintah setempat.