DREAMERS.ID - Nama Raja Ampat telah mendunia karena keindahan alamnya yang diklaim sulit ditemukan di tempat lain. Namun kekayaan alam Raja Ampat harus terusik karena satu area terumbu karang harus hancur terkena gesekan kapal pesiar.
Peristiwa ini sebenarnya terjadi pada 4 Maret lalu, namun foto-foto yang diabadikan oleh Alexander Stubbs, peneliti biologi dari Universitas Berkeley, California, Amerika Serkat yang juga seorang penyelam baru beredar sekarang.
Kronologi awalnya, melansir Kompas, Kapal pesiar Inggris, Caledonian Sky berlayar hingga wilayah perairan yang surut di Raja Ampat. Kapal seberat 4.290 ton itu baru selesai mengantarkan sekitar 102 penumpang melakukan pengamatan burung di Waigeo. Meski dilengkap GPS dan Radar, entah bagaimana kapal tersebut bisa terjebak karena perairan surut.
"Boat dari Sorong dikerahkan untuk menarik kapal, sesuatu yang seharusnya terjadi karena bisa mengakibatkan kerusakan terumbu karang lebih besar. Harusnya mereka menunggu pasang naik," kata Ricardo Tapilatu, Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Laut Universitas Papua.
Baca juga: Tak Penasaran Lagi, Perhatikan Hitungan Biaya Ini Jika Ingin Liburan ke Raja Ampat
Hal senada pun dikatakan oleh Stubbs yang mengatakan jika kerusakan yang dialami terumbu karang hingga 9-10 dengan skala 1-10. Dengan kerusakan yang sangat parah, diperkirakan luasan tutupan terumbu karang hancur sekitar 1.600 meter persegi, lansir Detik."Hampir sepanjang 300 meter tutupan karang hancur akibat kapal itu. Mereka tidak mau menunggu sampai air pasang datang, jadinya mereka menghancurkan hampir keseluruhan karang karena mereka menarik kapal menyamping, bukan lurus. Andai saja mereka mau menunggu, kerusakan yang terjadi akan bisa lebih sedikit," jelas Stubbs.
Sebagai info, terumbu karang adalah makhluk hidup super sensitif yang mudah mati bahkan terkena sentuhan atau gesekan sekali pun. Bahkan habitat ikan-ikan cantik itu membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa mencapai kondisi yang indah, bisa memakan waktu puluhan tahun.
Lebih lanjut via The Guardian, pemda setempat sudah menemui pihak kapal pesiar yaitu Noble Caledonia di mana pihak cruise harus membayar kompensasi denda sekitar USD 1.28-1.92 juta (Rp 17-25.6 miliar). Namun pembayaran tersebut memakan waktu 1-2 tahun karena bertahap untuk dicairkan.
(rei/image: Alexander Stubbs/Detik)