DREAMERS.ID - Seiring dengan tertangkapnya seluruh pelaku perampokan sadis di Pulomas pada 27 Desember lalu, tentunya mempermudah pihak kepolisian untuk terus menelusuri kasus ini. Masih dalam proses penyelidikan, pada Kamis (5/1), pihak kepolisian kembali merilis informasi terkait kejadian yang terjadi di rumah Dodi Triono yang ternyata berdurasi singkat.
Seperti dilaporkan sebelumnya, kejadian yang terjadi pada Senin siang tersebut awalnya hanya bermotif perampokan. Namun, karena sempat terjadi aksi penyekapan terhadap 11 korban di dalam kamar mandi kecil berukuran 1,5 m x 1,5 menyebabkan 6 orang diantaranya meninggal dunia karena kehabisan napas. Walau demikian, ternyata para pelaku hanya membutuhkan waktu 16 menit untuk melakukan aksinya.
Menurut penuturan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan, para pelaku tiba di rumah Dodi dengan mengendarai mobil Suzuki Ertiga putih pada pukul 14.26 WIB. Terlihat dari rekaman CCTV, Ius Pane masuk lebih dulu ke rumah mewah itu, disusul Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Sementara Alfins Bernius Sinaga bersiaga di mobil.
Setelah berhasil memasuki pintu gerbang, pelaku menggiring Yanto (supir Dodi) sambil menodongkan senjata ke dalam rumah. Hanya dalam waktu 2 menit, penghuni rumah, yakni Donita Gemma Zalfina (anak bungsu Dodi Triono), dan Amelia, teman Gemma, tiga asisten rumah tangga lainnya, yakni Santi, Fitri dan Wini serta Yanto telah terkumpul dan dimasukan ke kamar mandi.
Baca juga: Alasan Utama Hakim Jatuhkan Vonis Mati Pada Pelaku Pembunuhan Sadis Pulomas
Tak berlangsung lama, Ius Pane lantas membawa Santi ke lantai dua dan langsung menuju kamar anak Dodi, Zanette Kalila Azaria dan mengiringnya turun ke kamar mandi juga. Ia kemudian kembali naik ke lantai dua dan mendapati putri Dodi lainnya, Diona Arika Andra Putri.Melansir Liputan6, demi membujuknya untuk bersedia turun ke kamar mandi, Diona kabarnya sempat diperlakukan kasar oleh Ius, seperti dijambak hingga sesekali dipukul kepalanya menggunakan gagang senjata api. Tak berselang lama, sopir lainnya bernama Tarso, tiba di rumah tersebut dan langsung disekap bersama korban lainnya di kamar mandi.
Hal serupa juga ternyata dilakukan kepada pemilik rumah, Dodi ketika dirinya tiba di rumah. Para pelaku yang sebelumnya juga sudah menguasai barang-barang berharga pun pergi meninggalkan rumah arsitek itu pada pukul 14.42 WIB. “Seluruh sandra dibawa Ius Pane dimasukkan ke ruangan WC, lalu dikunci. Ramlan kemudian mematikan lampu, lalu selesai," ujar Iriawan.
(nnd)