DREAMERS.ID - Pudding, seekor anjing yang ditinggalkan sendirian setelah kehilangan sembilan anggota keluarga dalam kecelakaan pesawat penumpang Jeju Air, mengunjungi altar peringatan bersama yang didirikan di depan Balai Kota Seoul pada Minggu (5/1).
Pudding adalah anjing pendamping A (80), korban tertua dari bencana Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember, yang merenggut 179 nyawa. A sedang dalam perjalanan kembali dari Bangkok, Thailand, untuk merayakan ulang tahun ke-80 bersama keluarganya, yang juga merawat Pudding, ketika tragedi itu terjadi.
Kecelakaan itu merenggut nyawa sembilan anggota keluarga dari tiga generasi, termasuk istri A, anak perempuan dan cucu perempuan berusia 6 tahun, meninggalkan Pudding tanpa seorang pun yang merawatnya. Pudding diselamatkan dan berada di bawah perlindungan kelompok hak asasi hewan, Care.
Pudding, mengenakan pakaian biru, memasuki tugu peringatan sekitar pukul 14:00 KST, dibawa oleh seorang pengasuh. Anjing itu menatap dengan tenang ke arah plakat peringatan bersama, dan ketika pengasuh itu mendekati altar dengan bunga krisan, Pudding melihat sekeliling tetapi tetap tenang.
Baca juga: Imbas Tragedi Pesawatnya, Jeju Air Akan Pangkas 1.900 Penerbangan?
Saat Kim Young Hwan, kepala Care, membacakan pidato penghormatan, Pudding menatap plakat peringatan untuk para korban. Selama kunjungan, Pudding tidak menggonggong sedikit pun.
Seorang pejabat Care menceritakan penyelamatan tersebut, dengan mengatakan, “Pudding duduk dengan tenang di pusat komunitas tetapi berlari ke arah kami dengan gembira, seolah-olah sedang menunggu keluarga. Melihat anjing itu berkeliaran sendirian, kami menganggapnya tidak aman dan memutuskan untuk menyelamatkannya. Kami akan melindungi Pudding sampai ditemukan pengasuh yang cocok.”
Seorang pengasuh sementara dari Care mengatakan, “Di rumah, Pudding sering melihat ke pintu depan, tampak lesu. Anjing itu menjadi bersemangat hanya dengan mendengar tali kekang, ingin keluar.”
Care berencana untuk terus mengasuh Pudding sampai ditemukan rumah permanen baru. Organisasi tersebut mulai menerima aplikasi adopsi resmi pada hari Senin (6/1).
(fzh)
