DREAMERS.ID - Sebuah pesawat penumpang yang membawa 181 orang mendarat darurat dan meledak di sebuah bandara di daerah Muan, Korea Selatan, pada hari Minggu (29/12) menewaskan 179 orang dan dua lainnya berhasil diselamatkan.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 9 pagi ketika pesawat Jeju Air, yang membawa 175 penumpang dan enam awak, keluar landasan pacu saat mendarat di Bandara Internasional Muan di daerah Muan, Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul.
Pesawat tergelincir di tanah tanpa roda pendaratan yang terpasang, menabrak dinding beton sebelum terbakar dengan ledakan yang memekakkan telinga.
Tepat setelah pukul 21:00 KST, pihak berwenang mengonfirmasi 179 kematian akibat kecelakaan itu dan mengatakan dua awak pesawat berhasil diselamatkan. Keduanya dibawa ke rumah sakit Seoul yang berbeda setelah menerima perawatan di rumah sakit dekat bandara.
Sebanyak 181 orang berada di dalam pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Bangkok pada pukul 01.30 dini hari. Pesawat itu dijadwalkan tiba di Muan sekitar pukul 08.30 KST. Semua penumpang adalah warga negara Korea, kecuali dua warga negara Thailand.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan Korsel Tewaskan 85 Orang
Dari mereka yang berada di dalam pesawat, 82 orang adalah pria dan 93 orang adalah wanita, dengan rentang usia mulai dari tiga tahun hingga 78 tahun. Banyak yang berusia 40-an, 50-an, dan 60-an.Sebuah kamar mayat sementara telah didirikan di dalam bandara Muan untuk memakamkan jenazah para korban.
Presiden Sementara Korea Selatan Choi Sang Mok mendeklarasikan daerah Muan sebagai zona bencana khusus saat ia mengunjungi lokasi kecelakaan untuk menginstruksikan para pejabat agar mengerahkan segala upaya untuk operasi pencarian.
Choi juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada anggota keluarga yang ditinggalkan dan berjanji untuk menawarkan kepada mereka semua bantuan pemerintah yang memungkinkan.
Choi juga mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, yang berlaku mulai hari Minggu. Masa berkabung akan berlangsung hingga tengah malam pada hari Sabtu, 4 Januari 2025.
(fzh)