DREAMERS.ID - Saat ini di media sosial, khususnya Twitter masih diramaikan dengan pembahasan tradisi membangunkan sahur menggunakan toa di masjid yang dianggap tidak etis. Hal ini diungkapkan langsung oleh Zaskia Adya Mecca di akun Instagram pribadi miliknya.
Terlepas dari etis tidak etisnya, tradisi ini sudah ada sejak zaman Rasulullah dengan cara mengumandangkan adzan untuk mengingatkan umat Muslim untuk melaksanakan sahur.
Setelah zaman Rasulullah, masyarakat menggunakan gendang untuk berkeliling. Tradisi inilah yang dipakai oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah untuk membangunkan sahur.
Kemudian, ektika budaya Tiongkok masuk ke Indonesia, masyarakat mulai menggantikan dengan menggunakan petasan karena dianggap lebih efektif untuk membangunkan umat Muslim saat sahur tiba.
Baca juga: Tradisi Mudik Sudah Ada Sejak Era Majapahit? Ini Kata Sejarawan
Memasuki abad ke-19, masyarakat kembali menggunakan alat tradisional seperti beduk, gendang, atau rebana sambil menyanyikan lagu, dengan tujuan dapat menghibur juga.Namun, dikutip dari IDN Times, aktivitas ini juga menuai pro dan kontra dari masyarakat karena menganggap membangunkan sahur dengan cara seperti itu dapat mengganggu ketertiban umum.
Hal ini juga terkait dengan larangan membuat kegaduhan di malam hari yang diatur dalam Pasal 503 angka 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan diancam dengan kurungan paling lama tiga hari atau denda hingga Rp225 ribu.
(Rie127)