DREAMERS.ID - Zhang Yiming adalah pendiri dari ByteDance dan menjadi salah satu orang terkaya di China saat ini. Total kekayaan Zhang ditaksir mencapai US$ 16,2 miliar atau setara Rp 228 triliun.
Sumber kekayaan dari Zhang Yiming tak lain berkat aplikasi Tiktok dan Jinri Toutiau yang booming di berbagai negara. Berdasarkan laporan SCMP, kesuksesan yang diraih oleh Zhang Yiming tak seindah arti namanya yang berasal dari pepatah China.
Dilansir dari laman Detik, Zhang Yiming merupakan lulusan Universitas Nankai jurusan rekayasa perangkat lunak. Setelah lulus, ia bekerja di perusahaan Kuxun dan bertanggung jawab atas teknologi back-end dan tugas lain yang terkait dengan produk.
"Saat itu saya bertanggung jawab atas teknologinya, tapi ketika produknya bermasalah, saya akan aktif berpartisipasi dalam pembahasan product plan. Banyak orang mengatakan bukan ini yang seharusnya saya lakukan," ceritanya.
"Tapi saya ingin mengatakan: rasa tanggung jawab Anda dan keinginan Anda untuk melakukan sesuatu dengan baik, akan mendorong Anda untuk melakukan lebih banyak hal dan mendapatkan pengalaman," kata Zhang.
Baca juga: Tiramisu Cake Menjadi Lagu Korea Paling Banyak Digunakan di Tiktok
Lalu ia mempelajari cara penjualan dari kliennya, "Saya ingat pada akhir tahun 2007, saya pergi menemui klien dengan direktur penjualan. Pengalaman ini memberitahu saya penjualan apa yang merupakan penjualan yang baik. Ketika saya mendirikan Toutiao dan merekrut staf, contoh-contoh ini sangat membantu saya," lanjutnyaDi usia 36 tahun Zhang dapat meraih kesuksesannya berkat mendirikan ByteDance. "Sejak saya menjadi pengusaha, saya telah dihadapkan pada lebih banyak orang dan pengalaman. Ketika saya masih seorang insinyur, pola pikir saya sangat terbatas."
"Tapi sekarang saya harus mengembangkan produk, yang membuat saya perlu memahami pengguna kami dan apa yang mereka inginkan," ujar Zhang.
Pada Oktober lalu, Zhang mendapatkan kucuran dana dari investor baru sebesar US$ 3 miliar. Menurut Crunchbase, investor besar di ByteDance di antaranya adalahnya General Atlantic, SoftBank, KKR & Co dan Primavera Capital Group.
(rnd)