DREAMERS.ID - Menko Polhukam Mahfud MD mengaku tidak kaget dengan penangkapan buronan kelas kakap Indonesia, Djoko Tjandra yang malam ini, Kamis (30/7) ditangkap di Malaysia dan telah sampai di Indonesia via Halim Perdanakusuma.
Mahfud pun membeberkan sejumlah fakta di balik penangkapan viral tersebut, Bagaimana tidak, Djoko Tjandra sudah jadi buronan negara sejak tahun 2009. Lalu bagaimana sebenarnya penangkapan buron kasus hak tagih (cessie) Djoko Tjandra ini?
Mahfud menyebut skenario penangkapan ini sudah disusun sejak 20 Juli. Selain Mahfud, pihak yang tahu skenario ini yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Idham Azis, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.
"Saya tidak kaget ya karena operasi ini dirancang sejak tanggal 20 Juli, jadi 20 Juli lalu itu kita mengadakan rapat lintas kementerian dan aparat penegak hukum untuk membuat rencana-rencana penangkapan," kata Mahfud kepada wartawan, melansir Detik.
"Tetapi sebelum rapat dimulai, rapat itu saya rencanakan jam 05.30 sore, tapi siangnya sekitar jam 11.30 kabareskrim datang ke kantor saya melapor polisi siap melakukan langkah-langkah dan sudah punya skenario yang harus dirahasiakan, sehingga yang tahu pada waktu itu menurut kabareskrim, hanya kapolri, presiden dan menko polhukam, dan malam itu juga kabareskrim berangkat ke Malaysia tanggal 20 itu," lanjutnya.
Mahfud pun mengatakan jika dirinya sudah tahu detail skenario penangkapannya. Dan sejak itu, ia tidak mengumbar terkait teknis penangkapan karena yakin tak lama lagi Djoko Tjandra akan segera tertangkap.
"Saya diberitahu skenarionya apa yang dilakukan, ketemu siapa dan sebagainya,saya yakin bahwa itu akan berhasil maka saya sejak tanggal 20 itu lebih banyak menghindar bicara soal teknis penangkapan Djoko Tjandra meskipun media selalu bertanya, karena menurut saya hanya tinggal menunggu waktu, dan waktu itu sudah tiba malam ini," ujarnya.
(rei)