DREAMERS.ID - Sekretaris Mahkamah Agung (MA) yaitu Nurhadi dan istrinya Tin Zuraida menggemparkan dengan daftar kekayaannya. Seperti yang diketahui sebelumnya, Nurhadi telah dibekuk setelah menjadi buronan KPK lebih dari 100 hari.
Sang istri, Tin, juga telah diamankan. Sementara menantunya, Rezky juga turut digelandang ke KPK. "Istri ikut dibawa karena yang bersangkutan telah dilakukan pemanggilan sebagai saksi berulang kali tapi tidak pernah dipenuhi," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.
Yang mengejutkan, kekayaan keduanya dianggap contoh gambaran pasutri PNS itu hidup layaknya miliader. Gaji PNS tentu sudah bisa dihitung sesuai penghasilan dari negara yang ia terima per bulan. Tapi dari mana kekayannya itu? Sejumlah kelompok masyarakat mendesak KPK mengusut asal-usul harta Nurhadi hingga tuntas.
Jabatan terakhir Nurhadi adalah Sekretaris Mahkamah Agung atau MA, sementara Tin masih terdaftar sebagai staf ahli bidang politik dan hukum di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.
Baca juga: Daftar Kasus Pengawal Tahanan KPK Dipecat karena Terima Uang
Mereka memiliki rumah di Jalan Hang Lekir V, Kebayoran Baru, Jaksel. Dari rumahnya, cukup jalan kaki ke Senayan City tidak sampai 2 menit. Di website jual-beli rumah, di daerah tersebut dijual pada harga Rp 30-50 miliar.Tidak hanya itu, mereka tercatat memiliki rumah di bilangan Patal Senayan. Soal harga, lebih mahal dibanding yang di Jalan Hang Lekir. Meski keduanya PNS, keduanya ternyata juga memiliki sebuah vila megah dan mewah di kawasan Megamendung tidak jauh dari Pusdiklat MA. Kolam renang serta halaman asri menghadap Gunung Salak menjadikan orang bisa berlama-lama di vila itu.
Nurhadi juga tercatat punya kekayaan bergerak senilai puluhan miliar rupiah, mulai dari logam mulia hingga surat berharga. Jam tangannya pun berasal dari koleksi Richard Mille yang satu unitnya saja bisa tembus Rp 2 miliar. Fyi, Nurhadi memiliki lebih dari satu unir.
Saat menikahkan putrinya, Lia dengan Rezky, pesta mewah digelar di Hotel Mulia, Senayan. Suvenir iPod dibagi-bagikan kepada tamu undangan. Penyanyi internasional pun menjadi weeding singer. Dengan kekayaan aset di atas, Nurhadi tidak mungkin menaiki mobil LCGC di bawah harga Rp 200 juta yang jumlahnya masih diselidiki KPK.
(rei)