DREAMERS.ID - Kondisi Pasar Tanah Abang nampak masih ramai di tengah berlakunya, bahkan diperpanjangnya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Namun Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menegaskan tempat yang ramai tersebut bukan kewenangannya.
"Pasar Jaya tutup. Yang ramai adalah pasar di luar Pasar Jaya. (Saya) bukan tidak mau turun, tapi kewenangannya," kata Arif melansir Detik.
Untuk diketahui, Pasar Tanah Abang memang hanya terdiri dari Blok A, B, F dan G. Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Yasril Umar pun membenarkan kepadatan terjadi di pasar Tanah Abang namun bukan di blok-blok tersebut.
"Iya ramai karena banyak pedagang yang berjualan tapi bukan di pasar Tanah Abang blok A, G dan F-nya. Tapi di belakang trotoar di Jl. Jati Baru belakang, arah ke stasiun (Tanah Abang)," ujarnya.
Yasril menjelaskan, pengelola kawasan yang ramai tersebut berasal dari perorangan. Ada pihak yang mengambil jatah di balik ramainya pasar Tanah Abang saat ini.
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
"Kalau di pinggir-pinggir jalan itu pasti ada yang mengambil uang tip. Ada orang pribadi," ungkapnya.Pedagang nakal itu memang para pedagang yang sebelumnya berjualan di pinggir-pinggir trotoar Tanah Abang. Mereka memanfaatkan rumah-rumah penduduk sekitar dan kios-kios yang dibangun secara ilegal.
"Mereka selama ini sudah dagang di situ. Pedagang-pedagang non formal lah istilahnya. Itu sepanjang Jl. Jati Baru belakang itu kios semua, terus di pinggir jalan depan stasiun itu juga dibikin kios-kios, lapak-lapak sampai ke ujung stasiun dekat jembatan layang itu," ucapnya.
"Kami juga butuh buat biaya hidup untuk kelangsungan hidup keluarga segala macam. Tapi sebenarnya merugikan kita semua juga nantinya kalau PSBB nggak dijalanin bersama. Kalau bisa dipatuhi PSBB lah," sebutnya.
(rei)