DREAMERS.ID - Setelah ajudan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dinyatakan positif virus corona, kini giliran asisten pribadi putrinya, Ivanka Trump yang dilaporkan positif COVID-19. Menurut sumber yang didapat, asisten pribadi Ivanka memang tidak terlihat selama beberapa minggu.
Via laman CNN Indonesia, barulah laporan menyusul yang menyebutkan ia termasuk pasien COVID-19 yang tidak bergejala. Sebelum dinyatakan positif, Ivanka dan asistennya melakukan pekerjaan secara teleworking selama dua bulan sambil mengikuti prosedur tes COVID-19.
Jadi, bisa dibilang Ivanka sudah tidak berinteraksi langsung dengan asisten pribadinya tersebut. Namun ketika hasil tes uji COVID-19 asistennya tersebut keluar dan hasilnya positif, Ivanka beserta sang suami Jared Kushner langsung melakukan tes. Dan pada hari Jumat (8/5) kemarin, keduanya dinyatakan negatif.
Sebelumnya, seorang personel Angkatan Laut Amerika Serikat yang merupakan pengawal pribadi atau valet Trump positif terinfeksi virus corona. Trump dikabarkan sangat kecewa dengan kabar tersebut.
"Kami baru-baru ini diberitahu Unit Medis Gedung Putih bahwa seorang anggota Militer Amerika Serikat yang bekerja di Gedung Putih positif terinfeksi virus corona," kata Wakil Sekretaris Gedung Putih, Hogan Gidley, Kamis (7/5).
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
"Presiden dan Wakil Presiden (Mike Pence) sejak itu dites, hasilnya negatif dan mereka tetap sehat," kata Hogan. Sumber menyebutkan bahwa pengawal pribadi Trump yang positif terinfeksi corona itu menunjukkan gejala pada Rabu pagi lalu (6/5).Pengawal itu lebih lanjut disebut bertanggung jawab atas makanan yang dihidangkan untuk Trump dan keluarga. Pengawal tersebut juga selalu mendampingi Trump saat bertugas di dalam maupun luar negeri.
Jumlah kasus infeksi virus corona di seluruh dunia hingga Sabtu (9/5) mencapai 4.014.320 orang. Berdasarkan data statistik Worldometer, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.387.181 dan 276.237 kematian.
Amerika Serikat sendiri masih menjadi negara dengan kasus dan kematian tertinggi akibat Covid-19. AS memiliki 1.322.163 kasus corona, 78.616 kematian, dan 223,749 pasien dinyatakan sembuh.
(rei)