DREAMERS.ID - Merujuk dari data John Hopkins University, Spanyol menduduki peringkat tiga besar sebagai negara dengan kasus positif virus corona atau COVID-19 terbanyak. Negara matador ini juga menduduki nomor dua dengan kasus kematian terbanyak.
Mengutip dari Detik, angka kematian yang melonjak di Spanyol ini juga merubah tata cara pemakaman di sana. Bahkan ada pemakaman ‘drive-thru’ jenazah yang terinfeksi virus corona dan ini disebut penanganan yang tepat.
Contohnya di pemakaman La Almudena, Madrid, Spanyol, setiap 15 menit atau lebih, sebuah mobil jenazah berwarna gelap berhenti di depan krematorium. Di mana seorang pendeta katolik, Pastor Edduar menyambut keluatga sebagai penghormatan terakhir.
Pelayat juga dibatasi karena pemerintah Spanyol mengatur maksimal tidak boleh lebih dari 5 orang. Sopir mobil membuka bagasi belakang mobil kemudian pastor menyiramkan air suci ke peti mati sebelum staf pemakaman mengemas jenazah tersebut.
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
Dalam proses awal hingga akhir, pemberkatan hingga doa hanya menghabiskan waktu lima menit. Semua selesai, nyaris tidak ada waktu untuk berpisah, prosesi pemakaman pun tidak disaksikan banyak orang. Bahkan keluarga hanya bisa melihat dari luar mobil."Kamu bisa lihat raut wajah mereka, rasa sakit yang besar," ujar Pastor Edduar.
CNN menyebut kota Madrid mendominasi 40 persen kematian virus Corona. Bahkan kamar jenazah di kota ini sudah tidak bisa menangani jumlahnya. Pihak menyebut mereka menguburkan jenazah dua atau tiga kali lebih banyak dari biasanya.
(rei)