DREAMERS.ID - Sejauh berita ini ditulis, patogen dengan kode 2019-nCov atau yang lebih dikenal dengan virus corona telah menelan korban tewas 213 orang dengan total 9.824 pasien terjangkit virus mematikan ini tersebar di 20 negara dunia.
Dan akhirnya Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus ini di mana sebelumnya diketahui tidak terlalu serius menganggap ancaman virus ini.
Sementara itu Presiden Joko Widodo, melalui Kementerian Luar Negeri pun akhirnya memutuskan untuk segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Provinsi Hubei, Cina. Keputusan ini diambil setelah Jokowi mendapat masukan dari menteri dan sempat menggelar rapat internal di ruang tunggu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.
“Tadi (kemarin) Bapak Presiden sudah memerintahkan agar evakuasi WNI Provinsi Hubei dilakukan segera,” ucap Retno. "Sesegera mungkin,"
Kemenlu pun menyebutkan, Pemerintah China sudah siap memfasilitasi pemulangan WNI dari Provinsi Hubei ke Indonesia. Namun, Kemenlu belum memastikan kapan pesawat yang akan mengevakuasi WNI diberangkatkan.
"Hal ini diperlukan agar tidak ada hambatan saat proses pemulangan diaktifkan," tulis siaran pers resmi Kemenlu. "Tugas utama Kementerian Luar Negeri RI adalah untuk memudahkan penjemputan dan membawa para WNI ke Tanah Air. Di dalam negeri, instansi terkait lain yang akan memfasilitasi sesuai tugas pokok dan fungsi mereka,"
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
Dari sisi kesiapan TNI AU sendiri dinyatakan sejak Rabu (29/1) untuk mengevakuasi WNI di Cina. Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengatakan, pihaknya menyiagakan tiga unit pesawat untuk mengevakuasi sekitar 250 WNI di Wuhan."Kita sudah siapkan pesawat (dua) Boeing 737 dan 1 C130 Hercules. Kita juga siapkan personel dari batalion kesehatan," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto.
Sementara itu dari sisi fasilitas kesehatan dalam negeri sendiri, Kemenkes telah menyiapkan sejumlah ruang isolasi di beberapa rumah sakit di Jakarta. Kemenkes bersama pihak rumah sakit terus melakukan pengecekan kesiapan ruangan.
"Fasilitas isolasi kita saat ini untuk di Jakarta kita bertumpu pada tiga rumah sakit, (RS) Sulianti Saroso dengan kapasitas 21 (ruang isolasi), ini high isolated, kemudian RSPAD Gatot Soebroto dan di Rumah Sakit Persahabatan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono.
Meski hanya tiga rumah sakit yang ini disiapkan, Anung menyebutkan, sebagian besar rumah sakit di Jakarta sebenarnya mampu untuk menyediakan ruangan isolasi. Di luar tiga rumah sakit itu, masih ada rumah sakit lainnya yang juga bisa dijadikan rujukan.
Ada pun mereka yang akan ditempatkan di ruang isolasi adalah WNI yang dipulangkan dari Wuhan dan dinyatakan tidak sehat. Mereka akan menjalani isolasi dalam kurun waktu tertentu dengan perawatan secara khusus.
(rei)