DREAMERS.ID - Saat ini masih banyak ditemukan pengguna aplikasi ojek online yang membatalkan pesanan ketika mengetahui pengemudi seorang penyandang disabilitas. Faktor keselamatan dan sulitnya berkomunikasi menjadi alasan mengapa pengemudi membatalkan pesanannya.
Membantah stigma yang berkembang di masyarakat, Neneng Goenadi selaku Managing Director Grab Indonesia mengatakan bahwa sejauh ini tingkat keselamatan pengemudi disabilitas sangat tinggi. Ia juga menambahkan angka kecelakaan yang diakibatkan pengemudi disabilitas sebesar 0%.
Saat ini Grab pun sedang mengembangkan pelayanan dan fitur aplikasi yang dinilai memudahkan pekerjaan mitra driver disabilitas. Selanjutnya pihaknya juga melakukan pendekatan kepada komunitas disabilitas untuk menawarkan ruang kerja bagi mereka.
"Kita ada notifikasi khusus (buat pelanggan) atau automatic prompt message. Jadi ditulis pengemudimu tuli supaya memberikan informasi pelanggan sehingga bisa siap-siap," ujar Neneng, melansir Detik.
Baca juga: Begini Cara Mendaftarkan Alamatmu Agar Terbaca Lewat Aplikasi Grab!
Paham dengan keraguan masyarakat, Neneng menyarankan agar setiap pengguna yang mendapatkan mitra driver disabilitas untuk duduk di kursi bagian depan. Pihak Grab juga sudah menyediakan kartu komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan driver yang tuli. Bahkan bukan tidak mungkin bagi pengguna yang tertarik untuk belajar bahasa isyarat.Selain itu Neneng juga meyakinkan seluruh pihak bahwa seluruh mitra driver yang bekerja sudah melakukan pelatihan sebelum resmi ‘mengaspal’. Beberapa aspek diperhatikan seperti komunikasi bahasa isyarat, akan diberi pelatihan bagi driver yang belum menguasainya.
"Karena setiap orang punya kesempatan yang sama. Ini juga bagian dari program 'Mendobrak Sunyi' di mana Grab ingin menciptakan ekosistem digital yang inklusif," katanya.
(mnc)