DREAMERS.ID - Polisi disebut telah berhasil menangkap kreator grup WhatsApp yang beredar di media sosial yang nampaknya sengaja mendiskreditkan anak STM perkara demonstrasi yang berujung ricuh pekan lalu. Pelaku kini masih diperiksa intensif.
Awalnya memang langsung viral karena tangkapan layar atau screencapture tersebut memperlihatkan percakapan sejumlah orang terkait aksi demo ricuh di mana nomor-nomor handphone yang ada di dalamnya terpampang.
"Kreator pembuat WAG STM/K bersatu sudah kami tangkap pukul 22.30 WIB tadi malam," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (2/10).
Dalam percakapan tersebut, sejumlah orang yang tergabung dalan grup STM itu mempertanyakan tidak adanya uang yang harusnya mereka terima dari koordinator setelah mengikuti aksi demonstrasi.
"Ngambil duitnya di mana bgst? Katanya mau dibagiin sekarang," demikian salah satu tulisan chat di percakapan yang tersebar itu. Para siswa STM ini marah karena tidak mendapatkan uang usai aksi.
Baca juga: Inilah Daftar Ponsel yang Tidak Bisa Gunakan WhatsApp di Tahun 2021
Namun hal ini menjadi lebih viral setelah beberapa netizen yang curiga jika grup ini memang sengaja dibuat untuk mendiskreditkan siswa STM yang ikut aksi, menggunakan aplikasi tambahan dan memperlihatkan hasil jika nomor handphone yang ada di grup itu diduga anggota Polri.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menanggapi hal ini. Dia menyebut, apa yang ada di media sosial sebagian besar anonim.
"Kita paham betul apa yang ada di media sosial itu boleh dikatakan sebagian besar adalah anonim. Narasi yang dibangun narasi propaganda," kata Dedi.
"Tentunya dari Direktorat Cyber Bareskrim memprofiling. Saya juga belum melihat apakah ada narasi yang sifatnya profokatif, narasi yang sifatnya membuat kegaduhan sehingga masyarakat Indonesia ini gaduh. Seperti contohnya kasus yang ditangani Direktorat Cyber Bareskrim. Dugaan ada 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos, itu memuat gaduh," sambungnya.
(rei)