DREAMERS.ID - Kedatangan Presiden Jokowi dinantikan di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau dan Kalimantan. Jokowi pun mendarat di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin sekitar pukul 18.30 WIB Senin malam.
Nampak mengenakan setelan baju batik berwarna hitam dan paduan celana hitam, Jokowi langsung bertolak ke Hotel Novotel, Pekanbaru dan menggelar rapat bersama Panglima TNI, Kapolri, Gubernur Riau dan sejumlah menteri terkait.
Dari berita yang dihimpun, suasana dan ekspresi Jokowi tak bedanya dengan ketika ia mendatangi kanto PLN Pusat saat terjadi padam listrik massal beberapa waktu lalu. Ia tidak bisa menyembunyikan kekecawaan terhadap kondisi karhutla yang terus meluas.
"Saya minta laporan singkat-singkat saja. Sebetulnya sudah tidak perlu lagi rapat seperti ini, karena kalau menjelang masuk musim kemarau, semuanya harus sudah siap. Tapi ini kita lalai lagi sehingga asapnya jadi membesar," kata Jokowi.
"Saya ingin mengingatkan rapat bulan Juli kemarin di istana, bahwa pencegahan dalam penanggulangan kebakaran lahan dan hutan itu mutlak harus dilakukan. Kalau sudah terjadi kebakaran, apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun, itu sangat sulit menyelesaikannya," ujar Jokowi.
Jokowi pun menyinggung perihal belum bekerjanya secara maksimal sistem di pemerintahan daerah, kepolisian dan TNI di daerah turut kena sorotan sehingga belum melakukan tugas dengan baik untuk upaya pencegahan karhutla di Riau.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
"Kita tahu gubenur punya perangkat sampai ke bawah, mulai bupati, walikota sampai camat dan kepala desa. Kemudian Pangdam juga begitu, punya perangkat Danrem, Dandim, Koramil, Babinsa. Kapolda juga punya perangkat, mulai dari Kapolres, kapolsek sampai babinkantibmas. Semuanya ada, belum lagi yang di BNPB, kehutanan, kita punya semua. Tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," katanya."Kalau perangkat itu diaktifkan, saya yakin, kalau ada satu titik api langsung ketahuan sebelum sampai ratusan titik, dan itu sudah saya ingatkan berkali-kali mengenai ini. Karena yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut, dan hutan gambut, kalau sudah terbakar, sulit dipadamkan," sebutnya.
Melansir Tribunnews, pengamanan di Hotel Novotel sangat ketat sejak menjelang kedatangan Presiden Jokowi sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah ada di lokasi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, karhutla di Riau terus meluas dalam sebulan terakhir yang menimbulkan bencana kabut hingga menjadi darurat asap. Korban meninggal dunia pun muncul yang disinyalir karena terpapar kondisi udara berbahaya secara terus menerus.
Kualitas udara berdasarkan pengukuran PM10 pada sore hingga malam hari berada pada kisaran 329 sd 355 ugram/m3 atau berbahaya. BMKG pun menyebutkan jika musim kemarau di wilayah Riau masih akan terjadi sampai pertengahan Oktober 2019, di mana kondisi kemarau juga menjadi faktor yang memperparah kebakaran hutan.
(rei)