DREAMERS.ID - Anggota DPRD DKI Jakarta Terpilih ada sebanyak 106 orang yang rencananya akan mendapat pin emas. Namun tak tanggung-tanggung, anggaran yang dikeluarkan total bernilai Rp 1.3 miliar yang tak heran mengundang kontroversi.
Pin emas tersebut akan dibagikan saat pelantikan 26 Agustus 2019 mendatang. Dilansir dari Detik, ada dua pin emas 22 karat yang akan dibagikan yaitu seberat 5 gram dan 7 gram. Dilihat dari situs resmi APBD Jakarta, total anggarannya adalah Rp 1.332.351.130.
Sebenarnya, pin emas itu sudah lebih dulu ditolak. Terutama oleh Parta Solidaritas Indonesia (PSI) yang menolak karena pengadaannya dianggap hanya menghamburkan uang dan meminta bahannya diganti menjadi kuningan. Untuk diketahui, PSI mendapat 8 kursi DPRD DKI periode 2019-2024.
"Kami secara resmi kami hari mulai dipanggil anggota dewan yang baru melalui partai. Kami secara resmi mengusulkan kami PSI menolak, kami PSI tidak akan menerima. Kami usulkan pin emas diganti pin kuningan atau bahan dasar lain yang lebih murah dan manfaat anggarannya," kata Anggota DPRD terpilih PSI Jakarta, Idris Ahmad.
Penolakan juga datang dari anggota DPRD DKI terpilih Fraksi PDIP, Ima Mahdiah. Mantan staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini berencana mengembalikan atau menyumbangkan hasil penjualan pin emas tersebut.
"Kalau menurut saya ke depannya perlu dievaluasi. Karena sudah dianggarkan ya. Jadi kalau menurut saya, ke depan kita bisa pakai yang nggak usah pakai emas. Tembaga pun tidak menurunkan esensi kita sebagai anggota DPRD," ucap Ima.
Sementara anggota DPRD DKI yang juga politikus Partai Gerindra M Taufik tidak mempermasalahkan pemberian pin emas tersebut. "Nggak masalah dong. Kan itu memang sesuai aturan," kata M Taufik.
Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta, Yuliadi mengatakan pemberian pin emas itu sebenarnya sudah sesuai aturan dan tidak bisa diganti kuningan. Jika ada anggota yang hendak mengembalikannya, maka pin emas tersebut akan disimpan oleh pihak DPRD DKI.
(rei)