DREAMERS.ID - Sebagai seorang presiden, Joko Widodo tentu telah bertandang ke negara-negara sahabat di berbagai belahan dunia lain. Namun belakangan ada satu kunjungan yang dinilainya paling berkesan, bahkan telah beberapa kali diceritakan.
Kesan mendalam itu dirasakan Jokowi ketika bertemu Sheikh Muhammad dari Uni Emirat Arab (UEA) ketika berkunjung ke Abu Dhabi, tepatnya pada tahun 2015. Jokowi mengaku terkesan dengan betapa cepat Pemerintah UEA perihal pelayanan permohonan izin investasi di negara tersebut.
"Saya datang ke sana karena sudah online saat itu, saya datang ke situ, saya tanda tangan. Kemudian mereka diperintah kembali lagi ke meja awal, izin-izin sudah selesai semuanya. Enggak ada 30 menit dan itu sudah 17 tahun yang lalu," katanya.
Jokowi pun membandingkan dengan yang terjadi di Indonesia, sebagai contoh, waktu yang diperlukan untuk izin membangun pembangkit listrik di Indonesia. Kala itu harus menyelesaikan 259 izin dan perlu waktu enam tahun.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
Kini Jokowi mengatakan tinggal 58 perizinan, tapi waktu penyelesaiannya juga masih sekitar satu tahun lebih. "Coba, sekarang bandingkan. Bagaimana kita akan maju kalau ini diteruskan. Tidak bisa lagi. Budaya seperti ini diterus-teruskan," ujar Jokowi.Presiden Terpilih itu kembali mengingatkan kecepatan itulah yang akan membawa negara ini menjadi negara maju. Jokowi juga mengatakan telah menyampaikan kepada Ketua DPR RI agar tidak membuat undang-undang yang banyak. Kepala negara juga meminta pemerintah daerah dan DPRD tidak perlu buat banyak-banyak peraturan daerah.
"Buat satu dua tapi kualitasnya yang baik, melindungi kepentingan rakyat, melindungi kepentingan negara, melindungi kepentingan daerah. Itu yang dibutuhkan," kata Jokowi melansir CNBC.
(rei)