DREAMERS.ID - Peristiwa mengejutkan terjadi antar sesama petugas kepolisian karena seorang polisi berpangkat Brigadir dengan inisial RT menembak seorang polisi berpangkat Bripka dengan inisial RE di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pun menjelaskan kronologinya, jika peristiwa penembakan tersebut disebabkan karena salah satu dari petugas kepolisian tersebut terpancing emosinya.
Melansir Kompas, keduanya tengah menangani kasus tawuran, berawal dari Bripka RE mengamankan seorang pelaku berinisial FZ dengan barang bukti senjata tajam. Tak lama, orang tua FZ datang ke Polsek Cimanggis didampingi Brigadir RT dan Brigadir R, mereka meminta Beripka RE melepaskan FZ.
"Mereka meminta FZ dibebaskan, namun ditolak oleh Bripka RE," kata Argo.
Baca juga: Empat Orang Resmi Didakwa Jadi Pelaku Serangan Concert Hall Moskow, Siapa Mereka Sebenarnya?
Brigadir RT merasa jika penolakan yang disampaikan Bripka RE bernada kasar. Karena tak terima perlakukan tersebut, Brigadir RT pergi ke ruangan lain yang bersebelahan dengan ruangan SPK Polsek Cimanggis tersebut dan mengambil senjata api jenis HS 9."Lalu, dia (Brigadir RT) menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo.
Ada pun kini jenazah Bripka RE telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk keperluan autopsi dan pihak Polda Metro Jaya masih menunggu hasilnya untuk mendalami kasus ini.
(rei)
