DREAMERS.ID - Setelah pengumuman penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu paslon 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, berhembus kabar kemungkinan pihak lawan yaitu Prabowo dengan partainya, Gerindra bisa melipir masuk ke kubu pemerintahan.
Bahkan santer berhembus isu menjadikan Sandiaga Uno menteri, atau Prabowo sebagai Wantimpres Jokowi nantinya. Hal itu bukan tidak mungkin, namun keputusan masuk ke kubu pemerintahan tersebut bisa jadi titik kehancuran Gerindra.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno yang mengatakan jika keputusan Gerindra merapat ke pemerintah adalah hal yang salah besar. Karena partai berlambang burung garuda itu bisa kehilangan suaranya.
Baca juga: Bocoran dari Relawan: Jokowi Fix Tegaskan Gerindra Masuk Koalisi?
"Bisa jadi Gerindra akan ditinggalkan oleh para pendukungnya, loyalitasnya dan fans club-nya Prabowo," kata Adi. "Kalau tiba-tiba Gerindra ingin bergabung pemerintah tentu masyarakat di bawah itu cukup kecewa,"Adi menilai jika pendukung Gerindra tak akan bisa menerima keputusan jika partai tersebut beralih ke pemerintah karena pendukung Gerindra berisikan mayoritas masyarakat yang anti-Presiden Jokowi. Jika merapat ke Jokowi, akan berimbas pada kekecewaan besar bagi para pendukung Prabowo karena Gerindra bisa disebut tidak menghargai suara pemilihnya.
"Ini sangat berisiko untuk Gerindra kalau memaksakan diri untuk bergabung dengan Jokowi. Ini artinya menjudikan pendukung yang malah bisa ditinggalkan," tutur Adi. "Pendukungnya itu masih mikir pemilu curang, Jokowi harus diganti. Tiba-tiba Gerindra merapat mereka (pendukungnya) bisa balik badan,"
(rei)
