DREAMERS.ID - Di tengah konflik bom paskah Sri Lanka, kabar lain datang dari Andrew Hong, seorang warga Amerika Serikat yang diduga menjadi dalang dibalik penyerbuan kedutaan besar Korea Utara di Spanyol, saat ini dilaporkan menghilang.
Berdasarkan keterangan yang diberikan kuasa hukumnya, Lee Wolosky, keberadaan kliennya tidak diketahui. Ada kemungkinan Andrew menghindar dari kejaran tim pembunuh yang diutus Korea Utara, "Kami punya alasan untuk meyakini tim pembunuh Korut sudah dikirim untuk membunuh Hong dan kemungkinan juga yang lainnya," kata Wolosky.
Dilansir dari CNN Indonesia pada Selasa (23/04), Andrew Hong merupakan ketua kelompok Cheollima Civil Defense (CCD) yang mengaku bertanggung jawab atas penyerangan terhadap kedutaan besar Korea Utara di Spanyol pada 22 Februari lalu.
Baca juga: Dukung Israel Sampai Deportasi, Apa yang Mungkin Terjadi Jika Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden AS?
Menurut Hakim Spanyol Jose de la Mata, Andrew Hong dan anggota CCD menganiaya dan memborgol sejumlah staf kedutaan. Mereka juga memaksa salah satu pejabat senior untuk membelot. Mereka kabur dari kedutaan dengan membawa dua komputer dan beberapa perangkat keras lainnya.Sejak dinyatakan menghilang, Aparat Keamanan Amerika Serikat juga sempat ikut mencari dengan menggeledah kediaman Andrew Hong namun hasilnya nihil. Selain itu, Christoepr Ahn yang merupakan mantan marinir AS, juga diduga terlibat dalam penyerbuan tersebut. Ia telah ditangkap dan diajukan ke pengadilan, tetapi kasusnya hingga saat ini masih tertutup dari publik.
(fnj)