DREAMERS.ID - Isu pelepasan saham Pemprov DKI Jakarta atas PT Delta Djakarta, distributor beberapa merek bir internasional menjadi bahasan yang alot di tingkat DPRD DKI Jakarta. Anies Baswedan menyebutkan jika para legislatif tak mau melepaskan saham tersebut.
Diketahui, bahwa Anies telah menyurati DPRD soal penjualan tersebut sejak Mei tahun lalu. Anies mengatakan bahwa pihaknya hanya menjalankan apa yang menjadi aspirasi rakyat dan apa yang dinilai sesuai dengan persetujuan wakil rakyatnya.
"Ya kita coba terus. Kita berniat melaporkan itu. Kita laporkan kepada rakyat Jakarta bahwa wakil-wakil Anda ingin tetap memiliki saham bir biar nanti warganya juga yang ikut menyampaikan aspirasi," jelas Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (5/3), dilansir dari cnnindonesia.com.
Gubernur yang resmi bertugas sejak Oktober 2017 itu juga menilai anggota DPRD tidak kunjung membahas persoalan itu masih ingin memiliki saham dari perusahaan bir tersebut, "Ini Dewan, Anda ingin punya saham bir terus, ingin punya untung dari uang bir," kata Anies.
Baca juga: Respon Anies dan Ganjar yang Kompak Akan Maju Gugatan Ke MK
Anies menyayangkan kepemilikan saham atas PT Delta Djakarta sejak tahun 1970 itu tidak bermanfaat bagi masyarakat, dan cenderung ada sejumlah kepentingan yang berakibat pada molornya pembahasan di DPRD."Nambahnya cuma segitu-segitu juga uangnya. Dana itu jauh lebih bermanfaat bila kita gunakan untuk pembangunan bagi masyarakat kita. Apalagi dengan ukuran APBD kita sekarang, itu menjadi kecil sekali dari situ," ujar Anies.
Disamping itu, Kepala (Plt) Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Riyadi, mengungkapkan bahwa wacana penjualan saham Delta Djakarta Tbk (DLTA) oleh Pemprov DKI masih dalam pembahasan dan kajian internal. Meski begitu, Riyadi menolak menjelaskan sejauh apa kajian tersebut dilakukan.
Anies sendiri pernah mengatakan bahwa target selesainya proses kajian untuk pelepasan saham perusahaan bir tersebut bakal rampung pada Maret 2019. Sementara itu, belum ada tanggapan dari DPRD DKI terkait tudingan Anies mengenai penjualan saham perusahaan bir tersebut.
(fnj)
