DREAMERS.ID - Vietnam negara yang memiliki cerminan cenderung kapitalis karena dikuasai oleh komunis, Amerika Serikat dan Korea Utara memilih negara Vietnam sebagai tempat yang memenuhi kriteria untuk menjadi tuan rumah pertemuan kedua dari Donald Trump dan juga Kim Jong-Un pada 27-28 Febuari mendatang.
Walau pernah memiliki sejarah yang tidak baik dengan AS, namun kini Hanoi merupakan salah satu sekutu terdekat dari Washington. Mereka bangkit setelah perang dalam waktu yang cukup sebentar dan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di Asia, dan juga sangat cerdik berdiplomasi.
Vietnam memenuhi banyak kriteria yang disyaratkan, dan jarak penerbangan cukup singkat dari Prongyang bagi Kim. Vietnam sudah merdeka selama 74 tahun, negara inipun memiliki kedutaan besar AS dan juga Korea Utara yang akan siap membantu persiapan pra-KTT.
Vietnam juga memiliki keamaan yang cukup ketat karena negara komunis, bahkan pada saat keadaan normal. Dan pihak berwenang akan mengontrol akses media dan public untuk acara dimana pergerakan para pemimpin disaksikan oleh mata dunia.
Vietnam merupakan salah satu negara dari sedikit negara yang berhubungan baik dengan Korea Utara. Hubungan diplomatik Korea Utara dengan Vietnam sudah dimulai sejak 1950, dan Korea Utara membantu dengan memberikan personel angkatan udara pada masa Perang Vietnam.
Pemimpin Korea Utara terakhir yang mengunjungi Vietnam adalah kakek dari Kim Jong Un, Kim Il Sung, pada tahuin 1958.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
“(Kim) akan tertarik melihat kisah Vietnam, yang dapat menjadi sumber inspirasi dan refleksi yang baik baginya untuk memikirkan langkah demi memajukan Korea Utara,” kata Le Hong Hiep, Seorang ahli Vietnam dari IESAS-Yusof Ishak Institute Singapura, kepada AFP.Peneliti dari Institute Asan untuk Studi Kebijakan di Seoul, Cheon Seong Whun, mengatakan bahwa Trump dapat menggunakan Vietnam untuk “memberi isyarat kepada Beijing bahwa Korea Utara tidak ada di genggaman mereka. Kami memiliki penyeimbang terhadap pengaruh China di kawasan ini.”
Washington juga ingin memamerkan kisah sukses ekonomi Vietnam, yang disebut-sebut oleh Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, selama kunjungan ke negara itu tahun lalu.
“Negara anda dapat meniru jalan ini. Anda akan mampu seperti ini (Vietnam) jika Anda memanfaatkan momen ini.” Kata Pompeo dalam sambutannya yang ditujukan pada Kim.
Menjadi tuan rumah pertemuan bergengsi seperti ini akan menaikkan “status Vietnam di komunitas internasional, yang membantu negara itu menarik pariwisata dan investasi asing,” kata Vu Minh Khuong, analisis kebijakan di sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di Singapura.
(nino)