DREAMERS.ID -Ada hal yang berbeda dan tidak biasa pada perayaan Imlek di Vihara Giri Metta. Vihara yang terletak di Gang Ruhana, RT02/RW02, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung ini, disambangi oleh dua orang umat muslim yang ikut membantu menyiapkan pengurus vihara. Bagi dreamers, hal ini tentu jarang terjadi, tetapi bagi warga sekitar hal tersebut sudah lazim dilakukan.
Karena kerukunan umat beragama di wilayah tersebut, kampung ini dinobatkan oleh Pemkot Bandung pada 2017 sebagai ‘Kampung Toleransi’. Kerukunan umat beragama di wilayah ini diwujudkan bukan hanya menghargai perbedaan antar umat beragama tetapi juga ikut saling mendukung.
"Kita datang ke sini untuk silaturahmi sekalian bantu-bantu (vihara)," ujar Rini Ambarwula, seorang warga muslim, dilansir dari detik.com
Kehadiran warga umat muslim di Vihara saat moment Hari Raya Imlek tiba, sudah berlangsung sejak dulu. Begitu pula sebaliknya, kehadiran warga umat budha saat diadakannya kegiatan di masjid. Hal ini telah menjadi tradisi bagi warga ‘Kampung Toleransi’. Di ‘kampung toleransi’ saling menghargai dan menghormati merupakan suatu hal yang telah terbentuk dan terpelihara dengan baik.
"Intinya kita saling menghormati dan menghargai. Ini sudah berlangsung sejak lama. Karena ketika kita di masjid ada kegiatan, mereka (agama Budha) juga ikut bantu," kata Dia.
Baca juga: Keren Banget! Game Besutan Developer Bandung ‘Cursed Mansion’ Rilis di Steam
Sikap toleransi dan menghormati bukan hanya terjadi ketika perayaan Hari Raya Imlek saja, tetapi hal ini juga terjadi saat perayaan Hari Raya Natal. Perlakuan yang sama juga terjadi pada warga umat beragama kristen dan katolik. Warga ikut mengamankan saat perayaan Hari Raya Natal tiba."Gereja juga sama, kalau natal kita keluar ngumpul-ngumpul di luar. Ikut meramaikan saja," kata Rini.
Pada moment perayaan imlek tahun ini, pengelola Vihara Giri Metta, Andri Sbastian Saputra mengungkapkan bahwa keharmonisan umat beragama di ‘Kampung Toleransi’ begitu terasa. "Warga (pemeluk agama lain) ke sini membantu menyiapkan acara Imlek, ikut bersih-bersih. Sangat terbantu keberadaan warga sekitar, memang dirasakan kebersamaannya," ungkap Andri.
Andri juga mengatakan bahwa tradisi toleransi beragama ini terpelihara setiap tahunnya. "Memang setiap tahun seperti ini. Kami juga bantu-bantu kalau ada kegiatan di masjid atau gereja," ujar Andri.
Tempat beribadah di ‘Kampung Toleransi’ hampir tidak memiliki jarak, seperti Masjid Al-Amanah yang hanya memiliki jarak satu meter dari Vihara Giri Metta. Selain itu, gereja yang berada pada jarak hampir 100 meter dari vihara dan masjid.
(fnj)