DREAMERS.ID - Masih ingat dengan harimau Bonita di Sumatera Barat, yang menghebohkan karena ‘wara-wiri’ di pemukiman warga tanpa takut dan memperlihatkan perilaku aneh? Dan masih ada sejumlah kasus evakuasi harimau liar di daerah Riau, Sumatera Barat yang terkadang memakan korban jiwa.
Namun ada fakta di baliknya di mana ternyata semua harimau yang berhasil dievakuasi tersebut selalu dibawa ke Dharmasraya, Sumbar untuk dilakukan rehabilitasi. Termasuk harimau Sumatera ‘Atan Bintang’ yang berhasil dievakuasi dari kolong ruko pasar Desa Pula Burung, Inhil.
Padahal, jarak Kabupaten Inhil dengan Sumbar sangat jauh dan dilansir dari laman Kompas mmakan waktu perjalanan sekia 10 jam melalui jalur darat. Hal ini dikarenakan tempat rehabilitasi harimau Sumatera baru ada satu, yaiu Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) di Dharmasraya yang dikelola Yayasan Arsari.
"Untuk pusat rehabilitasi ini, baru saja kita lapor ke Bu Menteri KLHK (Siti Nurbaya) bahwa di Riau belum ada pusat rehabilitasi harimau sumatera," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono.
Baca juga: Duh, Pelajar di Riau Bertemu Harimau Saat Perjalanan Berangkat Ke Sekolah!
Karena untuk membuat tempat rehabilitasi harimau Sumatera tidaklah mudah, harus memiliki laboratorium yang cukup, tenaga medis cukup dan peralatan serta fasilitas yang harus memadai. Dan karena banyaknya kasus harimau Sumatera di Riau, Suharyono mengatakan sudah seharusnya Riau memiliki pusat rehabilitasi harimau Suamtera sendiri."Seharusnya kita berfikir bersama-sama dengan pemerintah daerah, dan juga pihak swasta, untuk berkoordinasi. Jangan sampai harimau sumatera hilang karena tidak ada tempat rehabilitasi. Kami mengharapkan dukungan dari mana sajalah untuk membuat tempat rehabilitasi ini," ujar Suharyono.
"Di Riau ini kan banyak harimau sumatera yang hidup di rawa dan gambut. Jadi kita harapkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mendirikan pusat rehabilitasi di Riau," tambah Suharyono.
(rei)