DREAMERS.ID - Gempa berkekuatan 7.4 SR yang melanda Donggala, Sulawesi Tengah masih jadi pemberitaan hangat karena dikabarkan sekitar 500 BTS Telekomunikasi di sana padam. Belum lagi informasi tentang kondisi masyarakat di sana yang belum bisa diakses membuat sanak saudara di luar Donggala dan Palu cemas.
Seperti yang diketahui, daerah Palu juga mengalami gempa 5.9 SR di mana dari beberapa fakta yang dihimpun dari laman Detik, hal ini disebabkan bergeraknya patahan kerak bumi atau Sesar Palu-Koro yang terbentang dari Teluk Palu hingga Lembah Koro.
Sesar aktif ini melewati Kota Palu, Toraja, Poso dan Teluk Bone. Pergerakannya adalah sesar mendatar (slike-slip) yang berarti antara lempeng bumi satu dan lempeng bumi lain bergerak sejajar.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Palu-Koro," demikian pernyataan Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly.
Baca juga: Update Gempa Bandung-Garut, Benarkah Berhubungan Dengan Megathrust?
Gempa ini pun mengakibatkan tsunami yang menerjang Kota Palu dengan ketinggian air sekitar 3 meter. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twiter-nya, Jumat (28/9). Tsunami ini diperkirakan terjadi mulai pukul 17.22 WIB dan berakhir pukul 17.36 WIB di mana rumah-rumah di Palu hancur diterjang tsunami itu. Tsunami juga dilaporkan terjadi di Donggala yang menerjang pantai.Berdasarkan penjelasan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Palu dan Mapaga pada III SIG (Skala Intensitas Gempa) BMKG, Donggala III SIG BMKG, Gorontalo dan Poso II SIG BMKG, Majene dan Soroako II SIG BMKG, Kendari, Kolaka, Konawe Utara, Bone, dan Sengkang II SIG BMKG, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara II SIG BMKG, Makassar, Gowa, dan Toraja I SIG BMKG.
(rei)