DREAMERS.ID - Bukan pemandangan aneh atau asing jika di adegan drama-drama Korea Selatan, para pemerannya memesan dan menenggak kopi selayaknya minuman ‘wajib’ atau kebiasaan. Wajar, Korea Selatan dinyatakan sebagai peminum kopi terbanyak setiap tahunnya se-Asia.
Menurut perusahaan riset pasar Euromonitor, orang Korea Selatan minum rata-rata 181 cangkir kopi per tahun. Sayangnya hal ini dianggap kurang baik untuk remaja yang masih dalam pertumbuhan alias anak-anak sekolah.
Melansir Viva,Pemerintah Korea Selatan akan melarang penjualan kopi di sekolah-sekolah untuk meningkatkan gaya hidup sehat di kalangan murid dan guru. Salah satu caranya, menghentikan semua mesin penjualan otomatis dan kios makanan ringan di sekolah dasar dan menengah yang menjual semua produk kopi.
Peraturan ini disebut akan dimulai terhitung tanggal 14 September mendatang. Larangan penjualan kopi di area sekolah ini adalah bagian dari kampanye yang lebih luas dalam mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi kalori atau pun kafein.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
"Perubahan ini bertujuan untuk menciptakan kebiasaan makan yang sehat di kalangan anak-anak dan remaja. Kami akan memastikan pelarangan penjualan kopi di sekolah," kata seorang pejabat kementerian seperti dikutip dari South China Morning Post.Pun bukan tanpa alasan peraturan ini diterapkan. Karena belakangan, banyak siswa sekolah dasar dan menengah mengalami keluhan palpitasi jantung setelah minum kopi. Para siswa banyak mengonsumsi kopi atau minuman energi biasanya untuk tetap terjaga selama belajar.
Maklum, persaingan dalam hal pendidikan di Korea Selatan cukup ketat bahkan untuk pelajar muda. Mereka merasa harus selalu belajar agar lebih unggul dalam sistem pendidikan Korsel yang terkenal sangat kompetitif.
(rei)