DREAMERS.ID - Kebanyakan masyarakat Indonesia masih percaya akan hal-hal yang berbau mistis. Penggunaan susuk, jimat bukanlah hal baru di masyarakat. Dari orang biasa, selebritis, hingga pejabat pun turut menggunakan susuk.
Banyak alasan dan tujuan mengapa mereka menggunakannya, mulai dari untuk menarik perhatian lawan jenis, mendongkrak aura, mempelaris dagangan, menaikkan jabatan, mempertahankan jabatan, hingga untuk mendapat kekuasaan pada pemilihan umum tertentu.
Beberapa pejabat dan politisi Tanah Air membenarkan hal tersebut. Hingga saat ini fenomena ini masih bisa dijumpai ketika menjelang pemilu. Tujuanya akhirnya tentunya menang dalam perebutan kekuasaan.
"Ya ada (susuk) dan saya pernah dengar itu dan perbincangan sama teman-teman ‘eh ini pilkada mau dekat pake seperti ini’, seperti itu ya kan, tapikan bagi saya itu privasinya tapi saya tidak mau terlibat," ujar Nurchalis yang merupakan Wasekjen Partai Berkarya kepada kumparan di Jalan Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (30/7).
Salah satu mantan pejabat Eselon II di Promprov Aceh juga mengatakan jika susuk dan hal mistis lainnya biasanya diberikan oleh seseorang paranormal atau dukun lewat jimat, seperti cincin,batu, hingga ikat pinggang.
"Saya pernah dulu dari teman-teman lihat lewat cincin, kemudian ada jimat, ada di tali pinggang dan juga tatapan matanya gitu. Banyak teman-teman saya ada yang seperti itu dan saya yakin itu ada tapi ini lagi-lagi privasi . Apalagi pemilu ini udah mencari ini di mana-mana dengan berbagai cara. Intinya itu ada dan terus ada," tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa ketika dulu ia ikut pemilihan Bupati di Kabupaten Nagan Raya, selama masa kampanye banyak tim sukses yang menawarkan hal-hal mistis kepadanya dengan iming-iming bisa menang dalam pemilihan nanti.
"Saya bilang setiap timses kasih cara itu, jadi ada kadang kala saya ditarik orang yang bermain kuda lumping terus yang narik itu kemasukan gitu (kesurupan) kemudian saya disiram dan itu saya gak tau itu untuk apa," ujarnya.
"Dia menari, ada yang masuk dan bukan dia lagi ya gitu, dan di sana kita diarahakan ikut dan dibilang kita akan menang, kemudian ada yang menawarkan ikat pinggang ada yang antar batu macam-macam tawarannya" tambahnya.
Baca juga: Bukan Terkait Mistis, Inikah Penyebab Seringnya Terjadi Kecelakaan di Tol Cipularang?
Nurchalis merasa jika itu sudah menjadi hal yang biasa dan wajar di Indonesia, dan ia pun menganggapnya sebagai budaya di Indonesia. Dia tidak terlalu percaya akan hal tersebut dan mengembalikannya semuanya kepada Tuhan."Saya salat lima waktu sesudahnya, tapi memang saya juga anggapnya itu budaya," ujar Nurchalis.
Tidak hanya itu, fenomena ini baginya akan terus berlangsung apalagi menjelang pelaksaan pemilu mendatang. Ia juga yakin jika para politisi dan pejabat tidak ada yang berani mengelak keberadaan hal mistis ini.
"Ini menarik ini, liputan ini saya pikir nggak ada politisi yang tidak membenarkan dan saya yakin ini ada, tapi wujudanya mungkin berbeda dari berbagai wilayah," ujarnya.
Walaupun susuk, jimat, dan hal mistik lainnya belum tentu membawakan hasil, terkadang bisa bahkan bisa juga tidak berpengaruh. Namun Nurchalis, berpendapat meskipun hal tersebut tidak diatur dalam undang-undang dan juga tidak ada pasal yang mengaturnya baginya tetap tidak baik jika dilakukan, percaya sama Tuhan aja.
“Saya pikir ya saya berharap selaku saya muslim ya nggak usahlah (pakai susuk). Percaya sama Allah ajalah siapa yang menang, menanglah,” kata Nurchalis.
“Jadi saya pikir rakyat sudah cerdaslah hari ini, jadi kalau hal-hal seperti itu sudah buang ajalah udah nggak usah ajalah. Anggap saja pilihan rakyat lah, karena kan defenisi kan suara rakyat ada suara Tuhan,” tambahnya.
(fdc)