Sepertinya harus hati-hati bila membawa payung di Amerika Serikat, jika tidak ingin seperti nasib apes yang menimpa Michael Di Marzo. Hanya gara-gara sebuah payung, polisi Washington terus mengikutinya dengan helikopter dan menangkapnya.
Dilansir dari dailymail, Michael menjalani aktivitas sehari-hari ketika helikopter mengikuti setiap langkahnya. Ia pun tanpa curiga melambaikan payungnya pada pilot untuk menyapa. Hasilnya pria berusia 42 tahun itu dibekuk polisi setelah ia masuk ke pintu depan rumahnya setelah berbelanja untuk neneknya yang sakit.
“Aku tidak tahu itu polisi atau wartawan berita, tapi helikopter itu terus berputar-putar di atasku. Aku merasa itu mengintimidasiku. Helikopter itu mengikutiku sepanjang jalan ke tempat tinggalku dan terbang tepat di atas rumahku,” ungkap Michael.
Ternyata hal tersebut karena regu penembak jitu melihat ujung payung Michael mirip dengan senapan serbu AK 47. Padahal itu merupakan aksesoris biasa, kini Michael pun masih ketakutan dan syok jika mengingat kejadian tersebut.
Baca juga: Ini Dia Inovasi Terbaru Perpaduan Jas Hujan dan Payung Jadi Satu
Pihak kepolisian melakukan pencarian udara dan darat untuk menemukan Michael setelah mendapat laporan ada pria membawa senjata di daerah itu. Seorang remaja mengaku melihat pria dengan masker wajah untuk ski membopong senapan. Rupanya masker itu adalah sweater leher tinggi yang dipasangkan topi baseball warna hitam.Laura Wohl, juru bicara kepolisian Olympia, menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan penyerbuan ini. Ia mengaku pihak kepolisian sering salah dalam menanggapi layanan telepon laporan warga.
“Kami akan lebih mengecek dengan benar daripada buru-buru bertindak,” tutur pihak kepolisian.