DREAMERS.ID - Aksi gencatan senjata yang mengharubiru di Afghanistan harus ternoda oleh sebuah ledakan yang diduga berasal dari bom mobil di Kota Nangarhar. Pasalnya, ledakan itu terjadi pada pertemuan antara tentara dan Taliban untuk merayakan gencatan senjata.
Ledakan itu terjadi pada hari Sabtu Sabtu (16/6) atau tepatnya saat Hari Raya Idul Fitri hari kedua yang menewaskan total 26 orang menurut laporan dari laman Detik.
Para militan Taliban yang tak membawa senjata masuk ke ibu kota Afghanistan dan kota lainnya untuk merayakan gencatan senjata sekaligus merayakan Idul Fitri. Para militan Taliban dan tentara saling bertukar pelukan dan ber-selfie dengan ponsel mereka.
Baca juga: Kelompok Radikal Taliban Dukung Donald Trump Jadi Presiden Lagi Usai Dijanjikan Ini
Attaullah Khogyani, juru bicara Gubernur provinsi Nangarha yang membenarkan ledakan itu sempat mengatakan jika ledakan berasal dari bom roket. Taliban sendiri membantah bertanggungjawab atas serangan tersebut."Insiden itu tidak ada hubungannya dengan Taliban. Area di mana ledakan terjadi dekat dengan garis depan kami. Beberapa anggota kami pergi ke sana untuk merayakan Idul Fitri. Anggota kami menderita korban," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.
Presiden Ashraf Ghani mengatakan dalam sebuah pidato bahwa dia akan memperpanjang gencatan senjata dengan Taliban tetapi tidak memberikan kerangka waktu. Dia juga meminta Taliban untuk memperpanjang gencatan senjata tiga hari mereka, yang akan berakhir pada hari Minggu.
(rei)