DREAMERS.ID - Satu lagi fenomena sosial terjadi yang menghebohkan netizen dan dunia maya, namun kali ini ada isu teroris yang sedang marak diantisipasi belakangan ini. PT Kareta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat menurunkan seorang penumpang kereta karena mengaku sebagai teman teroris.
Video yang memperlihatkan wanita berjilbab hitam itu mengamuk pun tersebar. Ternyata setelah diselidiki, wanita tersebut berulah dua kali dan dianggap mengganggu perjalanan. Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro pun mengonfirmasi hal tersebut.
"Video viral yang beredar (tentang penumpang yang mengaku teman teroris) itu, kejadiannya di dalam kereta Jayakarta Premium," kata Krisbiyantoro mengutip CNN. "Kapasitas kami hanya bisa menurunkan penumpang saja akibat penumpang tersebut sudah dianggap mengganggu kenyamanan pengguna jasa kereta api lainnya,"
Meski begitu, pihak KAI mengaku tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan hanya bisa menurunkan penumpang tersebut. Wanita tersebut diketahui awalnya menaiki kereta dari Stasiun Solo hingga akhirnya diturunkan di Stasiun Cirebon.
Wanita berinisial DMR itu pun masih terus dipantau gerak-geriknya oleh petugas KAI. Hingga akhirnya pada Minggu (27/8), DMR kembali menaiki kereta KA Fajar Utama namun kembali diturunkan di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca juga: Bicara ‘Ngawur’ Preskon Joe Biden Sampai Dihentikan Staf
"Setelah itu, esok harinya (Minggu) sekitar jam 10.00 WIB penumpang tersebut muncul lagi di stasiun untuk jajan dan juga membeli tiket kereta di loket 'go show'," katanya.Sementara itu Kepala Humas PT KAI (Persero) Agus Komarudin menjelaskan lebih detail soal motivasi DMR mengamuk. Dilansir dari Merdeka, DMR meminta wifi kepada penumpang lain yang diberikan oleh sepasang suami istri.
Setelah satu jam pemakaian wifi, DMR bermaksud hendak membayar namun ditolak oleh pasangan suami istri tersebut. Yang sayangnya justru berujung keributan.
"Si penumpang perempuan ini enggak terima ditolak gitu. Akhirnya dia marah-marah sambil menyobek uang Rp 100.000 yang buat bayar wifi itu," beber Agus yang memastikan jika perempuan tersebut memiliki gangguan kejiwaan. "Kurang normal. Sudah dikembalikan kepada keluarganya," kata Agus.
(rei)