DREAMERS.ID - Rencana kegiatan Tarawih berjamaah atau Tarawih Akbar di Monumen Nasional diminta untuk ditinjau kembali karena beberapa alasan. Yang sempat santer terdengar adalah dikhawatirkan adanya unsur politis dalam pelaksanaannya.
Kini Wakil Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan alasan mengapa mengadakan Tarawih Berjamaah itu di Monas. Menurutnya, salah satu alasannya karena ada kesan persatuan dan lokasinya yang bagus untuk diunggah ke media sosial alias Instagram-able.
"Ide itu tentunya masuk dari berbagai sumber ke kami juga datang dari beberapa ustaz yang kami temui dan yang menarik ada sebagian yang menyatakan bahwa ada satu kebersamaan tersendiri kalau di Monas," ujar Sandiaga via Kompas.
"Dan banyak yang dipakai ini terutama ustaz-ustaz yang muda, ini (Monas) sangat instagramable. Sangat mempersatukan dan instagramable," tambah Sandiaga.
Baca juga: Momen Siwon Jadi Pembicara di Rangkaian KTT ASEAN Hingga Ketemu Wapres dan Mas Menteri
Meski begitu, Pemprov DKI Jakarta lebih mendengar masukan ulama-ulama lain yang lebih luas. Karena sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia menghimbau Salat Tarawih berjamaah lebih baik digelar di masjid ketimbang lapangan."Ini sekarang sudah masuk ke ranah fikih dan para ulama sudah menyampaikan bahwa lebih banyak manfaat untuk shalat di masjid dan lebih banyak mudaratnya untuk shalat di lapangan terbuka seperti itu," katanya.
Karena itulah Sandiaga mengatakan jika pihaknya akan berkomunikasi dengan pengurus Masjid Istiqlal karena Pemprov berencana memindahkan kegiatan tersebut di masjid yang berlokasi di Jakarta Pusat itu.
(rei)