DREAMERS.ID - Terjadi berbagai penolakan atas jenazah para pelaku bom bunuh diri Jawa Timur. Jika sebelumnya untuk kasus bom tiga gereja pelakunya tak diakui keluarga padahalwarga bersedia, hal serupa juga terjadi pada pelau bom Rusun Wonocolo.
Karena hingga kini, belum ada pihak jeluarga yang menjemput tiga jenazah terduga teroris yang meldak di Rusun Wonocolo Taman Sidoarjo.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya pun akhirnya turun tangan menyiapkan lahan pemakaman. Bahkan liang-liang kubur telah disiapkan namun ditentang warga hingga akhirnya liang lahat ditutup kembali.
Ketiga jenazah tersebut atas nama Anton Febriantono, Sari Puspitarini dan HAR yang merupakan ayah, ibu dan anak. Pemakaman untuk mereka pun akhirnya digelar secara rahasia, termasuk lokasinya. Hanya disebut di lahan pemakaman Dinas Sosial Pemkab Sidoarjo.
Jenazah Anton Ferdiantono dimakamkan tersendiri, istrinya, Sari Puspitarini dimakamkam berdampingan dengan anaknya HAR, seperti yang dikutip dari Detik. Dalam prosesi pemakaman ini, tidak ada pihak keluarga yang hadir saat jenazah dikebumikan, Jumat (18/5) kemarin itu.
"Pada saat pemakaman tidak ada satupun pihak keluarga datang," tandas Wiyono, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Pemkab Sidoarjo.Sementar prosesi pemakaman kedua digelar pada hari Minggu (20/5) yang berjumlah 7 jenazah di lahan pemakaman yang sama. Ketujuhnya dimakamkan dalam 3 lubang, di mana kedatangan jenazahnya dikawal ketat oleh petugas kepolisian.
"Sudah, (10 jenazah) sudah dimakamkan, tinggal yang tiga aja yang nunggu hasil pemeriksaan DNA. Yang lain sudah clear dan dimakamkan," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin.
Ketiga jenazah yang belum dimakamkan tersebut adalah Dita Oepriarto, pelaku pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) dan kedua anaknya YF dan FH yang menjadi pelaku pengeboman di Gereja Santa Maria Tak Bercela.
(rei)