DREAMERS.ID - Beberapa hari belakangan, publik dan netizen dikejutkan oleh sebuah rekaman suara yang diduga terjadi antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan bos alias Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir.
Yang dipermasalahkan adalah isi pembicaraan yang diduga membahas topik bagi-bagi saham atau sempat disebut obrolan proyek. Ada kalimat yang menyinggung Pertamina dan PLN, ada juga penyebutan Pak Ari, mengutip laman Viva.
"Ya, ya, kemarin ngomong sama bapak kemarin, yang penting gini lah, sudah lah kan yang seharusnya ngambil Pertamina sama PLN, jadi dua-duanya punya saham lah pak, saya bilang begitu," kata suara yang diduga Rini.
Kemudian, suara yang diduga Sofyan pun langsung merespons pernyataan dari orang yang diduga Rini.
"Dikasih kecil kemarin saya bertahan Bu, ya kan, beliau ngotot," katanya.
"PLN. Waktu itu kan saya ketemu Pak Ari juga bu, saya bilang Pak Ari mohon maaf, masalah share ini kita duduk lagi lah Pak Ari. Ibu setuju bu," suara diduga Sofyan menambahkan.
Baca juga: Waktu Yang Dimiliki Ahok Untuk Ungkap 142 Anak Perusahaan Pertamina Pada Menteri Erick Thohir
Suara yang diduga Rini pun kembali merespons. "Saya terserah bapak-bapak lah, saya memang kan konsepnya sama-sama Pak Sofyan".Kementerian BUMN pun memberikan klatifilasi dengan membenarkan jika yang berbicara di rekaman tersebut adalah Menteri Rini. Namun rekaman itu telah diedit sedemikian rupa.
"Kementerian BUMN menegaskan bahwa percakapan tersebut bukan membahas tentang 'bagi-bagi fee' sebagaimana yang dicoba digambarkan dalam penggalan rekaman suara tersebut," ujar Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro dalam keterangannya, Sabtu, 28 April 2018.
Dia menjelaskan, pembicaraan seutuhnya yang terjadi terkait upaya Dirut PLN Sofyan Basir untuk memastikan syarat perusahaan pelat merah itu ikut serta dalam proyek penyediaan energi.
"PLN harus mendapatkan porsi saham yang signifikan. Sehingga PLN memiliki kontrol dalam menilai kelayakannya, baik kelayakan terhadap PLN sebagai calon pengguna utama, maupun sebagai pemilik proyek itu sendiri," tuturnya.
(rei)