DREAMERS.ID - Spekulasi koalisi makin santer berkembang dengan adanya pertemuan-pertemuan para petinggi elit politik yang membuat banyak prediksi kubu saat Pilpres 2019 mendatang terbentuk. Salah satu yang dibicarakan adalah koalisi antara Partai Demokrat, serta Partai Gerindra yang kemarin baru mengumumkan Prabowo Subianto sebagai calon presidennya.
Melansir Detik, Partai Demokrat mempertimbangkan kemungkinan koalisi dengan Gerindra dan PKS. Namun dengan satu kondisi cukup mengejutkan, bukan Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden. Meski tak menampik isu tersebut, apa alasan sebenarnya?
"Bukan sebuah syarat. Tapi Demokrat mengajukan harapan agar kiranya kita sama-sama membahas dulu siapa yang harus kita ajukan bersama-sama sebagai pasangan Capres dan Cawapres. Tidak lantas memutuskan sendiri dan meminta Demokrat mendukung," ujar Ketua DPP PD Ferdinand Hutahaen saat dihubungi, Kamis (19/4).
Karena menurut Ferdinand, dalam sebuah koalisi seharusnya ada kesamaan dan kesetaraan. Sosok yang dicalonkan itu harusnya muncul setelah ada kesamaan visi dan misi dalam koalisi. Karena Gerindra telah mengumumkan Prabowo sebagai capres, kemungkinan koalisi ini pun nampaknya pudar.
Baca juga: Bocoran Agenda ‘Wamil’ Singkat Kabinet Merah Putih Di Akmil Magelang, Tidur Di Tenda?
"Kalau ternyata koalisi memutuskan Pak Prabowo? Ya kita akan menerima. Tapi tidak seperti sekarang sudah memutuskan semua hal baru minta didukung," sebut Ferdinand yang juga menyebut jika sebenarnya Demokrat ingin Prabowo menjadi pembuat keputusan, bukan maju sebagai capres.."Sosok Prabowo sendiri sesungguhnya kami harapkan untuk menjadi king maker. Bagi kami akan lebih baik jika mendukung capres baru. Pak Prabowo naik kasta saja. Tapi jika beliau tetap ingin maju, kami tidak bisa halangi. Namun itu akan membuat Demokrat berpikir yang lain terutama poros baru," paparnya.
Pilihan utama bagi Partai Demokrat sekarang ini masih membentuk poros baru sebagai alternatif capres. Namun jika poros baru itu gagal, Demokrat akan menentukan kubu mana yang akan didukungnya, tentu antara Prabowo atau petahana Presiden Joko Widodo.
"Saat ini terbuka betul dalam hal ini kita betul-betul ada beberapa pilihan yang kami yakini semuanya pilihan itu dapat ditentukan oleh Partai Demokrat dan menjadi pilihan yang terbaik bagi bangsa dan negara," sebutnya.
(rei)