DREAMERS.ID - Dengan panjang 10 meter dan berat lebih dari 8 ton, stasiun antariksa milik yang menarik perhatian dunia, Tiangong 1 diperkirakan akan jatuh ke tanah bumi pada akhir pekan ini.
Yang menjadi perhatian adalah, Cina kehilangan semua kontak dan terhubungnya dengan stasiun tersebut. Sehingga benda yang berukutan lebih besar dari apa pun yang biasa melewati atmosfer bumi itu akan jadi tak terkendali.
Namun, para ahli mengatakan ada risiko--meski sangat rendah--bahwa setiap bagian Tiangong yang tidak terbakar akan menghantam daerah padat penduduk.
"Mengingat Tiangong-1 memiliki massa yang lebih besar dan lebih kuat dibanding banyak objek ruang angkasa lain jatuh tidak terkendali ke Bumi dari ruang angkasa, pecahan satelit itu adalah menjadi perhatian," jelas Richard Crowther, Kepala Insinyur Lembaga Angkasa Inggris, seperti dikutip dari BBC Jumat (30/3).
"Mayoritas satelit itu dapat diperkirakan akan terbakar selama masuk ke atmosfer Bumi dengan kemungkinan terbesar adalah bahwa setiap pecahan yang selamat akan jatuh ke laut," katanya.
Baca juga: Kenapa Prabowo Sudah Berkunjung Ke Cina-Jepang Padahal Belum Resmi Jadi Presiden?
Diluncurkan pada tahun 2011 dan dikunjungi oleh enam astronot China, Tiangong seharusnya kembali ke Bumi secara terencana, yakni dengan menggunakan pendorongnya menuju zona terpencil di Samudra Selatan yang juga dikenal Samudra Antartika.Akan tetapi, semua tautan perintah tiba-tiba hilang pada tahun 2016, dan sekarang tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengarahkan ke mana sang Istana Surgawi, yang jadi arti harfiah Tiangong 1 itu jatuh.
Meski waktu dan titik-titik jatuhnya belum dapat dikonfirmasi, ada satu hal yang dipastikan, yaitu tidak ada yang akan jatuh di luar 43 derajat dari Khatulistiwa, Lintang Utara atau Lintang Selatan. Mencakup wilayah Mediterania hingga Tasmania.
Tiangong 1 juga jadi sorotan karena membawa bahan kimia beracun “(Tiangong 1) berpotensi membawa zat yang sangat beracun dan korosif yang disebut hidrazin di pesawat ruang angkasanya dan bisa masuk ke dalam Bumi. Demi keselamatan, jangan sentuh puing-puing yang mungkin Anda temukan di tanah dan jangan menghirup uap yang bisa terpancar darinya,” tulis peringatan dari Aerospace Corporation’s Center for Orbital and Reentry Debris Studies (CORDS) Januari lalu.
(rei)