DREAMERS.ID - Perkembangan digital dan internet memang memberikan kemudahan dan banyak hal positif. Namun bukan berarti hal tersebut menjadikan msyarakat melupakan ‘akar’ asal di tengah maraknya era globalisasi ini.
Hal itu jadi perhatian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang prihatin dan khawatir dengan generasi masa kini. Menurutnya, anak muda kini lebih mengenal artis atau sosok asing dibanding tokoh atau pahlawan nasional.
"Saya pernah bertanya pada seorang pemuda: "Tahu K-pop?" dia menjawab dengan cepat: "Tahu, Pak, Korea Selatan. Lalu pemuda itu bisa menyebutkan semua anggota K-Pop. Giliran ditanya Laksamana Yos Sudarso, dia tidak tahu. Saya khawatir nanti Jenderal Sudirman juga tidak tahu," cerita Hadi dalam ceramah pembekalan di hapadan 1.080 siswa SMA Taruna Nusantara, Magelang, Senin (19/3).
Menurutnya, nilai ideologi Pancasila dianggap menurun karena pengaruh globalisasi yang tentunya didukung oleh teknologi internet yang kian mudah diakses oleh siapa pun, mengutip Kompas.
Baca juga: Streaming Lagu K-Pop Melonjak, Indonesia Masuk Top 3 Pendengar Global
"Nilai ideologi Pancasila di kalangan generasi muda mengalami penurunan. Sudah terkena ideologi global. Oleh karena itu, kami minta jangan sampai terpengaruh, generasi muda harus terus mempertahankan nilai ideologi Pancasila, jangan sampai nilai itu luntur," tegasnya.Meski begitu, Hadi tak memungkiri jika internet memberi banyak manfaat. Namun tetap harus diwaspadai terkait penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila. Berbagai ancaman cyber crime, ancaman biologis dan ancaman kesenjangan juga harus diwaspadai.
"Kita akan sosialisasikan dan kuatkan ideologi pancasila di masyarakat, khususnya generasi muda," ujarnya.
Selain itu, karakter generasi muda juga perlu dibentuk dan dididik. Karakter adalah pilihan, sementara talenta adalah bawaaan dari hari lahir. Ancaman-ancaman apapun bisa dibendung dengan karakter generasi muda yang kuat.
(rei)