DREAMERS.ID - Presiden Jokowi menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan bangsa. Karena bagaimana pun, dalam proses belajar seseorang, ada hal-hal lain yang menghambat, salah satunya adalah ketersediaan biaya.
Presiden Jokowi, dilansir dari Kompas pun sempat menyindir bos-bos perbankan tentang pertumbuhan kredit tahun 2017 yang tidak tercapai. Ia memberikan salah satu solusinya adalah memberi kredit pendidikan atau student loan.
Melalui program ini, pelajar perguruan tinggi atau mahasiswa bisa mencicil biaya perkuliahannya ketika telah diterima di dunia kerja. Tentu program semacam ini sangat membantu pelajar yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Berkaca pada Amerika Serikat, di sana total pinjaman kartu kredit mencapai US$800 miliar. Hebatnya, kredit pendidikan jauh lebih besar nilainya yaitu mencapai US$1.3 triliun atau setara dengan Rp 17 Kuadriliun!
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
Hal ini harusnya ditiru oleh Indonesia, di mana masyarakat diharapkan mengubah pola konsumtifnya seperti kredit dari barang ke jasa pendidikan."Kalau di negara kita bisa seperti ini, yang konsumtif akan pindah ke hal-hal yang produktif. Nantinya juga akan memberikan nilai tambah pada intelektualitas, visi ke depan yang sangat basic, yaitu bidang pendidikan," ujar Jokowi.
Hal ini juga disambut baik oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang yakin ide Presiden Jokowi ini mampu terwujud. Karena penerapannya nanti tidak membutuhkan peraturan khusus. Tinggal dibuat aturan teknis pada level perbankan soal tata cara pembayarannya.
(rei)