DREAMERS.ID - Banjir di ibu kota akibat air kiriman dari Sungai Ciliwung sudah mencapai puncaknya pada Senin (5/2) dini hari, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pemprov kimi tengah berusaha memastikan semua pompa yang ada di muara bekerja dengan baik.
"Jadi, puncak dari luapan air Sungai Ciliwung sudah terjadi, sekarang mulai menurun. Mudah-mudahan proses surutnya lebih cepat,” ucap Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (6/2), mengutip Liputan6. Ia menegaskan petugas masih berjaga di 11 titik sepanjang Sungai Ciliwung hingga saat ini.
Anies sendiri diketahui memantau banjir di Pintu Air Manggarai hingga dini hari. Mantan Menteri Pendidikan itu mengatakan bahwa puncak ketinggian air di Manggarai terjadi pada pukul 01.00 WIB. Ketinggian muka air Manggarai saat itu mencapai 900 cm. "Dan saya tunggu disitu sampe stabil kira-kira jam dua,” ujarnya.
Baca juga: Survei 3 Periode Tunjukkan Ahok Lebih Berhasil Atasi Banjir, Seperti Apa Sih Program-programnya?
Hingga pagi pukul 06.00, tinggi muka air di Manggarai sudah turun menjadi 860 atau Siaga 3. Jumlah korban banjir kiriman, kata Anies, sebanyak 6.532 pengungsi. "Paling banyak di Jaksel 3.900 jiwa, Jaktim 2.632 jiwa," ungkap Anies.Ia juga memastikan bahwa kebutuhan para pengungsi telah tersedia. Bangunan pengungsian pun ada di tiap RW rawan banjir. "Dari pantauan sampai pagi ini kebutuhan para pengungsi, yaitu menyangkut tempat untuk mengungsi, kemudian selimut alas tidur terpenuhi dengan baik, makanan juga semuanya posisinya siap,” katanya.
Anies memastikan bantuan untuk pengungsi dan pompa mobile siap dan berada di lokasi rawan banjir. "Sambil kita pantau mudah-mudahan air di lingkungan mereka bisa segera surut," ia menyudahi.
(fzh)