DREAMERS.ID -Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau yang lebih dikenal dengan nama DKI Jakarta, merupakan salah satu kota terbesar dan terpadat di Indonesia. .Jakarta yang juga kerap disebut kota metropolitan ini menurut penelitian perusahaan Zipjet yang berbasis di Paris berada di peringkat 18 teratas kota paling stres. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pun menyebut kalau sekitar 20 persen warga Jakarta mengalami gangguan jiwa.
Data tersebut didapat Sandiaga dari Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto. Ia bahkan menyebut mungkin saja dirinya menjadi salah satu orang yang masuk dalam data 20 persen tersebut.
“Ada 20 persen warga Jakarta yang mengalami gangguan kejiwaan. Jadi di sini, di antara teman-teman kita, (misalnya) ada 10 orang, ada dua yang jiwanya terganggu, mungkin saya salah satunya," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, melansir Tribunnews, Selasa (23/1).
Baca juga: Momen Siwon Jadi Pembicara di Rangkaian KTT ASEAN Hingga Ketemu Wapres dan Mas Menteri
Sandi mengatakan kalau gangguan kejiwaan tersebut terjadi dengan sejumlah faktor, mulai dari beban hidup di Jakarta, tekanan ekonomi, tekanan sosial, hingga pendidikan. Kondisi tersebut bahkan bisa membuat seseorang mengakhiri hidupnya."Sekarang yang kita lihat dengan maraknya bunuh diri, persekusi, kekerasan kepada anak, kepada perempuan, itu adalah puncak gunung es masalah kesehatan jiwa," lanjutnya.
Provinsi DKI Jakarta mengantisipasi kondisi demikian dengan mendirikan pusat kajian masalah kejiwaan, Jakarta Institute for Mental Health. Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa DKI Jakarta, dokter Nova Riyanti Yusuf (Noriyu). Nantinya, Pusat Kejiwaan yang didirikan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur akan di-launching pada Februari mendatang.
(dits)