DREAMERS.ID - Tak hanya rudal yang digadang-gadang bisa mencapai wilayah Amerika dan tentara aktif hingga 6 juta personel, namun ancaman dari Korea Utara juga termasuk isu senjata pemusnah massal atau sering disebut pula senjata biologis.
Melansir Liputan6, petunjuk mengerikan itu baru-baru ini terkuak dari tubuh seorang pembelot Korea Utara. Karena sebuah zat ditemukan mengalir dalam darah eks prajurit itu. Kecurigaan itu dianggap wajar karena banyaknya ancaman dari negara di Semenanjung Korea tersebut.
"Antibodi antraks ditemukan pada salah satu pembelot Korut yang melarikan diri tahun ini," kata pejabat Korsel, seperti dikutip dari Channel A. Hal ini bisa berarti dua hal menurut laman The Telegraph, ia pernah menderita antraks atau divaksin agar kebal terhadap penyakit tersebut.
"Korut punya persediaan senjata kimia dalam jumlah besar. Namun, ada satu yang tak mendapat banyak perhatian dan paling kukhawatirkan adalah program senjata biologis mereka," kata Andrew Weber, mantan Asisten Menteri Pertahanan AS.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
"Dalam itungan ons atau pon sudah cukup. Jutaan dosis antraks mematikan bisa terkandung dalam beberapa pon saja...Untuk cacar air bahkan hanya beberapa gram," kata dia. Tak seperti nuklir atau bom, senjata kimia dan biologis sulit dilacak hingga ke pelakunya dan rentan penyangkalan.Antraks sendiri masih menjadi momok mengerikan untuk dunia, termasuk Indonesia karena dianggap cukup mematikan. Jika tak segera dirawat, virus ini bisa membunuh dalam waktu 24 jam dan bisa menular melalui kulit, oral atau pencernaan dan pernapasan. Namun antraks tidak bisa menular antarmanusia layaknya flu, karena itu sering ditemukan di hewan seperti sapi atau kambing.
Sejauh ini belum terkonfirmasi apakah pembelot yang kebal terhadap antraks adalah Oh Chong-song, yang pelariannya berlangsung dramatis pada November 2017. Tak hanya kurang gizi dan luka parah akibat kena tembak empat kali, di dalam perut pria 24 tahun itu ditemukan cacing parasit sepanjang 26 cm. Ia juga mengidap Hepatitis B.
(rei)