Tertawa terbahak-bahak terkadang membuat orang lupa dengan lingkungan sekitar, meski demikian, jika merasa terganggu, paling-paling hanya ditegur. Namun seorang pria asal Long Island, Amerika Serikat mendapatkan surat panggilan dari pengadilan. Hal tersebut karena Robert Schiavelli tertawa keras.
Dikutip dari Huffington Post, Pria yang kini berusia 42 tahun tersebut dipanggil oleh pihak pengadilan di Long Island, pada 12 dan 13 Februari lalu atas tuduhan tertawa terlalu keras. Tentu saja hal ini mengejutkan dirinya.
Schiavelli, yang memiliki riwayat penyakit kejang dan masalah neurologis atau mengalami masalah dengan sarafnya mengaku bahwa ia tertawa sangat keras untuk menghindari ejekan dari tetangganya, Daniel O'Hanian.
Meski demikian, hakim menolak alasan pria tersebut dan memutuskan pria yang masih tinggal bersama ibunya ini untuk membayar denda US$ 500 atau sekitar Rp 4,9 juta atau mendapat kurungan penjara selama 30 hari.
Baca juga: 4 Cara Mengecilkan Perut Dengan Mudah, Termasuk Tertawa
Pengacaranya, Andrew Campanelli mengatakan bahwa surat panggilan itu tidak masuk akal dan Schiavelli tidak menyadari hal itu adalah sebuah kejahatan. Schiavelli dan ibunya, Suzanne, menuduh O'Hanian mengejek kondisi Schiavelli yang memiliki keterbatasan alias cacat.“Apa yang akan Anda lakukan ketika seseorang memanggil Anda seseorang yang lemah dan lambat?” tutur Schiavelli.
Pada awalnya, Schiavelli memilih tertawa untuk mengalihkan ejekan dari tetangganya itu. Namun, ternyata tertawa tidak selalu merupakan obat terbaik untuk masalahnya. Pertikaian antar tetangga ini sudah berlangsung selama setahun.