DREAMERS.ID - Menjelang akhir pidatonya tentang pengumuman Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada hari Rabu lalu, ada yang aneh dari cara berbicara Donald Trump. Trump kesulitan melafalkan kata-kata secara jelas mirip gejala kelu lidah.
Gejala itu terjadi saat Trump menyuarakan beberapa kata seperti "sh”, ketika melafalkan kalimat ”and God bless the United Shtesh”. Kata “Shtesh” semestinya “State” sehingga kalimat tersebut bermakna ”dan Tuhan memberkati Amerika Serikat”.
Kondisi yang dialami Trump itu memicu spekulasi publik di media sosial bahwa Presiden AS itu mengalami gejala stroke, mereka juga berpendapat bahwa gejala kelu lidah yang ia alami adalah imbas dari pernyataannya mengenai pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
“Trump jelas sangat sakit selama pidatonya tentang Yerusalem, tidak masuk akal dalam satu kalimat, menyayat beberapa kata, mengendus berlebihan dan terlihat sangat buruk. Kapan Gedung Putih akan membuat sebuah pernyataan?,” tulis akun @dm1borden.Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders pada hari Kamis waktu Washington menyebut spekulasi publik tersebut sangat konyol. ”Tenggorokan presiden sudah kering, tidak lebih dari itu,” katanya, seperti dikutip dari NBC News, Jumat (8/12).
Sementara itu, Sanders mengatakan bahwa Trump dijadwalkan menjalani uji medis rutin awal tahun depan di Walter Reed National Military Medical Center. Sanders menuturkan bahwa pemeriksaan itu telah dilakukan kebanyakan presiden secara historis. “Catatan-catatan itu akan dirilis oleh dokter,” ujarnya.
Di usia 70 tahun, Trump tercatat sebagai orang tertua yang pernah terpilih menjadi presiden. Dr. Harold Bornstein bahkan menulis sebuah surat keterangan sehat untuk menjawab keraguan tentang kemampuannya berkantor di Gedung Putih. “Tuan Trump, saya dapat menyatakan dengan tegas, akan menjadi individu paling sehat yang pernah terpilih menjadi presiden."
(rmh)