DREAMERS.ID - Serangan teror kembali menghantam Amerika Serikat. Kini salah satu kota tersibuknya, New York yang jadi sasaran teror penabrakan truk di jalanan ramai. Dari informasi yang dihimpun, pelaku serangan meninggalkan catatan di dalam mobilnya.
Melansir CNN, teror itu terjadi ketika sebuah truk yang dikendarai seorang pria menabrak warga di jalur sepeda West Side Highway di dekat World Trade Center dan menghantam sejumlah orang. Laporan terakhir menyebut 8 orang tewas sementara 11 lainnya terluka.
Tidak selesai hingga di situ, sang pelaku yang diidentifikasi bernama Sayfullo Saipov keluar dari mobilnya setelah menabrak warga dengan membawa dua senjata yang ‘terlihat asli’ sambil berteriak “Allahu Akbar”.
Tak butuh waktu lama untuk polisi menembak mati imigran dari Uzbekistan berusia 29 tahun itu. Lebih lanjut, catatan yang ditinggalkan di dalam mobilnya mengaku perbuatan itu ia lakukan untuk ISIS. Catatan tersebut ditulis menggunakan bahasa Inggris, kata seorang sumber.
Baca juga: Dukung Israel Sampai Deportasi, Apa yang Mungkin Terjadi Jika Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden AS?
“Dia (pelaku) berlari di sekitar (jalan) Chambers (and West) dan ada yang berusaha mengejarnya,” kata seorang pelajar berusia 14 tahun yang jadi saksi di lokasi kejadian. “Semua orang (akhirnya) mulai berlarian,”Presiden Donald Trump bersama pendahulunya pun turut mengutarakan kecaman dan duka cita atas tragedi teror ini. "Di NYC, lagi-lagi tampak seperti serangan oleh orang gila dan gangguan mental. Penegak hukum menindak lanjuti peristiwa ini," kata Trump.
"Kami melawan teror sembari berduka bagi para korban dan berterima kasih kepada Kepolisian New York," kata Mantan Presiden Bill Clinton. "Michelle dan saya turut prihatin bagi para korban serangan hari ini di NYC dan semua pihak yang menjaga keamanan kita semua. Warga New York sungguh kuat." Kicau Barack Obama.
(rei)