DREAMERS.ID - Dugaan bertambahnya korban jiwa ledakan dan kebakaran pabrik petasan di kawasan Tangerang jadi kenyataan. Dari sebelumnya didata sekitar 26 orang, kini jumlah korban meninggal dunia menjadi 47 orang. Sementara sekitar 9 lainnya masih dinyatakan hilang.
Seorang saksi mata bernama Agus menuturkan jika suara ledakan menggelegar bagai bom dan membuat orang panik berlarian juga membuatnya syok. Agus yang mengaku tengah bersantai sekitar 10 meter dari gerbang pabrik pun ikut tiarap bersama beberapa personil Brimob di situ.
Beberapa orang langsung berhamburan keluar dari pabrik, dan tidak sedikit yang berlari dalam kondisi terbakar. "Orang pada teriak. Terus keluar ibu-ibu udah habis pakaiannya. Dia ditolong sama Brimob. Saya syok melihatnya," ujar Agus mengutip Detik.
Dari keterangan para Brimob yang membantu proses evakuasi sesaat setelah ledakan, mulai diketahui penyebab banyaknya korban jiwa yang berjatuhan. Diduga korban terjebak di dalam pabrik karena beberapa gerbang lain terkunci hingga akhirnya dinding dijebol dari luar.
Baca juga: Keren, Pabrik Drone Pertama di Asia Tenggara Ini Gaet Sejumlah Pihak dari Indonesia!
"Lalu turun kami semua kan, kami bantu evakuasi selamatkan diri dari gudang ini, kami bantu. Pas tempat meledak, dinding itu saya mau jebol. Ada yang teriak, 'Di situ gudang genset.' Jadi kami beberapa orang yang jebol dinding kembali ke depan," kata Bharatu Brimob Polda Kalbar, Armansyah."Pertama tembok belakang, lalu jebol maju lagi. Ada sepuluh orang (yang jebol)," imbuhnya. "Pakai besi bulat dan palu martil dari warga. Ada yang keluar perempuan dan laki-laki. Yang keluar di sini ibu-ibu. Kebanyakan korban terjebak karena api di tengah-tengah,"
Kini peristiwa ledakan yang telah jadi sorotan dunia itu masih diselidiki polisi. Manajer operasional serta pemilik pabrik petasan bernama Indra Liyono pun tengah dimintai keterangan oleh kepolisian. Selain itu, pihak Kemenaker juga segera mengecek adanya dugaan pelanggaran mempekerjakan anak di bawah umur.
(rei)